Bitcoin Diprediksi Terus Melambung hingga Akhir Kuartal III-2025

Sifi Masdi

Monday, 14-07-2025 | 14:06 pm

MDN
Ilustrasi mata uang Kripto Bitcoin [ist]

 


 

Jakarta, Inakoran

Harga Bitcoin diprediksi akan terus menanjak hingga akhir kuartal III-2025, seiring meningkatnya sentimen positif di pasar kripto global. Chief Analyst Bitget Research, Ryan Lee, memperkirakan Bitcoin masih memiliki ruang untuk mencetak rekor baru dalam beberapa bulan ke depan, didorong oleh kebijakan pro-kripto, arus masuk dana institusional, dan dinamika makroekonomi global.

 

Mengutip laporan Kitco News, Senin (14/7/2025), Lee mengatakan bahwa reli Bitcoin dan Ethereum saat ini menunjukkan potensi tren naik yang kuat dan berkelanjutan. “Lonjakan Bitcoin melewati level USD 117.000 didorong oleh kebijakan pro-kripto dari Presiden Trump, arus masuk ETF Bitcoin, serta pembelian obligasi perusahaan yang menandakan tren bullish berlanjut hingga akhir kuartal ketiga 2025,” ujar Lee.

 

Menurut Lee, Bitcoin berpeluang diperdagangkan dengan rata-rata harga USD 125.000 selama kuartal III, dengan target tertinggi mencapai USD 135.000–150.000 dan batas bawah di kisaran USD 105.000–110.000.

 

Sementara itu, Ethereum (ETH), yang saat ini berada pada rentang harga USD 2.800–3.000, juga menunjukkan momentum serupa. Dorongan berasal dari peluncuran ETF berbasis Ethereum, pembaruan jaringan melalui upgrade Pectra, serta pertumbuhan proyek-proyek DeFi (decentralized finance).

 


BACA JUGA:

Harga Minyak Mentah Naik Tipis di Tengah Ancaman Sanksi Baru AS terhadap Rusia

Harga Emas Antam Naik Rp5.000 Per Gram: Senin (14/7/2025)

Harga Bitcoin Tembus USD 110.000 Per Coin: Tanda Kebangkitan Aset Digital?


 

Lee memproyeksikan rata-rata harga ETH akan berada di USD 3.800, dengan potensi naik hingga USD 5.000, atau turun hingga USD 2.900 tergantung perkembangan pasar. Namun, ia mengingatkan bahwa resistance penting berada di USD 3.700. Jika tidak berhasil ditembus, ETH bisa terkoreksi hingga ke level USD 2.700, terutama jika Bitcoin melemah atau muncul ketidakpastian regulasi.

 

Lee juga mencatat bahwa partisipasi dalam staking Ethereum kini mencapai 34,6 juta ETH, mencerminkan kepercayaan investor terhadap masa depan Ethereum sebagai aset jangka panjang. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi tantangan, khususnya dengan munculnya kompetitor seperti Solana dan proyek blockchain lainnya.

 

“Investor harus bersiap menghadapi potensi koreksi sebesar 10–30%, sambil mencermati dinamika makroekonomi dan arah kebijakan global,” tambahnya.

 

Lee menekankan bahwa selain faktor fundamental dan teknikal, reli Bitcoin juga dipicu oleh perubahan pandangan politik terhadap aset kripto. “Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dan narasi politik pro-kripto dari kampanye Trump membentuk ulang cara pandang institusi terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang,” jelasnya.

 

Ia juga menyoroti pemungutan suara yang akan datang untuk dua undang-undang penting, yaitu GENIUS Act dan Clarity Act, yang dapat semakin memperkuat posisi kripto dalam sistem keuangan AS. Kedua rancangan undang-undang ini diyakini akan memberikan kejelasan hukum yang selama ini ditunggu-tunggu oleh pelaku industri.

 

Namun, Lee memperingatkan bahwa ketegangan dagang global dan ketidakpastian geopolitik tetap menjadi faktor risiko yang bisa memicu lonjakan volatilitas dalam waktu dekat.

 

Sentimen bullish juga terlihat dari rekor arus masuk ke ETF Bitcoin spot yang kini telah melampaui USD 51 miliar, menandakan minat institusional yang kuat terhadap aset kripto. Selain itu, banyak perusahaan mulai mengalokasikan cadangan kasnya ke Bitcoin sebagai strategi diversifikasi portofolio.

 

Di sisi lain, Ethereum terus menunjukkan kestabilan melalui mekanisme staking, dan investor mulai melirik sektor-sektor kripto dengan utilitas tinggi seperti tokenisasi aset dunia nyata (RWA), stablecoin, dan proyek blockchain yang mengintegrasikan teknologi AI.

 

“Arah aliran modal menunjukkan bahwa investor kini memosisikan diri untuk pertumbuhan jangka panjang, tak hanya pada aset besar seperti Bitcoin dan Ethereum, tetapi juga di sektor frontier yang inovatif,” tutup Lee.

 

Disclaimer:

Harga mata uang kripto dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi. Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca.

 

KOMENTAR