Gedung Putih Tolak Sampaikan Ucapan Selamat kepada Prabowo

Jakarta, Inako

Gedung Putih atau Istana Kepresidenan Amerika Serikat (AS) menegaskan sikapnya terkait hasil Pemilihan Umum Presiden Indonesia, menyatakan bahwa meskipun menerima hasil pemilihan tersebut, mereka masih menolak memberikan ucapan selamat kepada Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Keputusan ini diambil dengan pertimbangan waktu yang tepat dan pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

BACA JUGA: Ini Kata Pengamat Alasan Suara Ganjar-Mahfud Anjlok di Pilpres 2024

Sebagaimana dilaporkan oleh VOA, Prabowo Subianto, mantan  Letnan Jenderal Angkatan Darat TNI yang sebelumnya dilarang masuk ke AS selama lebih dari satu dekade atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), kini mendapati dirinya di tengah sorotan internasional.

John Kirby, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional, menyampaikan dalam konferensi di Gedung Putih, "Kami akan menyampaikan ucapan selamat kami pada waktu yang tepat. Saya tidak bisa memberi Anda tanggal pasti atau waktu pasti karena saya memahami bahwa hasilnya masih akan diumumkan. Kami akan menghormati suara dan suara rakyat Indonesia.”

BACA JUGA: Aria Bima: Tidak Perlu Ada Pemilu Kalau Pelaksanaannya Semacam Ini

Penghitungan awal dari beberapa lembaga survei menunjukkan Prabowo unggul dengan lebih dari 50% suara, melewati ambang batas untuk menghindari pemilu putaran kedua. Meskipun penghitungan resmi dari KPU dijadwalkan akan dirilis bulan depan, Prabowo telah mengumumkan kemenangannya kepada ribuan pendukungnya di Jakarta, menyatakan bahwa ini adalah "kemenangan seluruh rakyat Indonesia.”

Keputusan Gedung Putih untuk menunda ucapan selamat hingga pengumuman resmi KPU memberikan nuansa menegangkan dalam hubungan antara Prabowo dan pemerintah AS.  Seiring dengan perkembangan situasi politik di Indonesia, dunia internasional dengan cermat mengamati bagaimana dinamika ini akan berlanjut.