Gelar PARAS, PERINMA Berharap Setiap Paslon Fokus Kampanyekan Program Ketimbang Pertontonkan Gimmick

Saverianus S. Suhardi

Tuesday, 16-01-2024 | 11:03 am

MDN
Ketiga Narasumber dan Penyelenggara PARAS PERINMA [Foto: Dok PERINMA]

 

Jakarta, Inakoran.com

Diaspora Indonesia di Eropa yang tergabung dalam Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) menyelenggarakan kegiatan paparan gagasan (PARAS) pada Minggu (14/01/2024) lalu.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kritik diaspora terhadap pertunjukkan politik di tanah air. Bukannya berfokus pada paparan gagasan atau visi dan misi, para kontestan malah sibuk mempertontonkan gimmick. Akibatnya, program yang ditawarkan kurang dipahami masyarakat.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PERINMA Rizal Tirta menyatakan bahwa Pemilu merupakan pesta demokrasi yang dinantikan setiap lima tahun sekali dan bukan hanya untuk masyarakat di tanah air, melainkan juga bagi warga Indonesia yang berada di Eropa. 

BACA JUGA: Mahfud MD: Negara Wajib Memelihara Fakir Miskin dan Anak Terlantar

“Meskipun PERINMA adalah perhimpunan yang netral dan tidak berpihak pada golongan manapun dalam konteks politik, setiap anggota PERINMA bebas untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada paslon manapun. PERINMA mendorong setiap anggota untuk menggunakan hak suaranya dan jangan sampai golput,” ujar Rizal dikutip Selasa (16/01/2024).

Rizal menyanyangkan masih banyak masyarakat yang belum memahami program yang ditawarkan setiap paslon. Para pemilih malah mengedepankan sentimen dibandingkan logika. 

“Setiap pemilik suara harus mempelajari betul program yang ditawarkan masing-masing calon, kemudian mengkaji lebih dalam, apakah gagasan tersebut benar untuk kepentingan bangsa dan bisa terlaksana dengan baik,” kata Rizal.

Perwakilan dari setiap paslon turut hadir secara virtual dalam kegiatan ini. 

Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Iqbal menyebut para kontestan mesti turun langsung dan berdialog dengan masyarakat. Dia pun mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang lebih banyak bicaranya ketimbang yang diam saja.

BACA JUGA: Megawati Siap Turun Gunung untuk Kampanye Ganjar-Mahfud MD

Caleg DPR RI Dapil Jakarta 2 ini juga menyinggung tentang banyaknya isu negatif terhadap Anies Baswedan, tidak tepatnya membangun IKN, praktek-praktek hukum di bawah kekuasaan, masih mahalnya harga sembako dan pupuk. Melihat berbagai gejala tersebut, saat ini dibutuhkan perubahan.

Sementara itu, Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid menjelaskan bahwa visi Prabowo-Gibran adalah Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Menurut dia, kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai oleh Presiden Jokowi harus dilanjutkan.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu yang mewakili Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyampaikan bahwa Pemilu merupakan sarana demokrasi dan perwujudan kedaulatan rakyat untuk menentukan pemimpin. Menurut dia, Pemilu harus bebas dari segala intervensi kekuasaan. 

Masinton juga menyebut bahwa Ganjar-Mahfud akan terus mengawal demokrasi di Indonesia dan mengukuhkan kedaulatan rakyat, mempercepat kemakmuran rakyat, memberikan fasilitas internet gratis, mengembalikan kejayaan Indonesia pada forum-forum internasional, meningkatkan industri dan lapangan kerja, serta penegakan hukum.

 

KOMENTAR