Pemilu Dianggap Curang, Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2024

Jakarta, Inakoran
Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 diwarnai kontroversi setelah saksi-saksi dari pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, di Bali menolak hasil rapat pleno rekapitulasi suara. Dengan tegas, mereka menyebut pemilu kali ini penuh dengan kecurangan.
Penolakan ini mencuat di beberapa daerah di Bali, termasuk Gianyar, Karangasem, Badung, dan Denpasar. Saksi-saksi ini enggan menandatangani berita acara rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga menciptakan situasi tegang dalam proses demokrasi yang seharusnya transparan dan jujur.
BACA JUGA: Google Hentikan Sementara Pengoperasian AI Gemini, Ada Apa?
Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara di Badung, Bali, menjadi saksi penolakan yang menghangatkan perdebatan. Para saksi Ganjar-Mahfud menolak menandatangani berita acara dengan sejumlah alasan yang mencolok. Salah satunya adalah penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh Presiden Joko Widodo, yang dianggap sebagai kecurangan sistematis, terstruktur, dan masif dalam Pilpres 2024.
Di Denpasar, saksi Ganjar-Mahfud menolak hasil rekapitulasi karena adanya dugaan masalah sejak pencalonan Gibran Rakabuming Raka. Mereka berpendapat bahwa proses pencalonan atau pendaftaran paslon tidak sesuai regulasi, dan hal ini menjadi alasan utama penolakan mereka.
BACA JUGA: PSI Mendapat Lonjakan Suara di Taipei, Rekapitulasi Nasional Dipertanyakan
Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan, menegaskan bahwa keberatan saksi dari Ganjar-Mahfud tidak akan memengaruhi proses penghitungan suara. Meskipun mereka tidak menandatangani berita acara, penghitungan suara tetap dianggap sah oleh KPU.
Tak Ada Instruksi Penolakan
Sementara Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud Md Bali, Wayan Koster, membantah adanya instruksi dari PDI Perjuangan terkait penolakan saksi. Menurutnya, penolakan itu bergantung pada situasi di lapangan dan pengamatan saksi serta pihak terkait.
Wayan Koster menegaskan bahwa penolakan saksi Ganjar-Mahfud tidak akan memengaruhi perolehan suara kandidat lain, seperti pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Saat ini, perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan 52,92%, sementara Ganjar-Mahfud hanya mengantongi 43,85%, dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 3,23%. Meskipun terdapat penolakan, Ketua DPD PDIP Bali meyakinkan bahwa situasi ini tidak akan menciptakan masalah yang signifikan.
BACA JUGA: Anies: Lebih Ketat Lagi Pengawasannya, Walaupun Ketuanya Anak Presiden
Kontroversi dalam rekapitulasi suara Pilpres 2024 di Bali menciptakan ketegangan dan kekhawatiran terkait integritas pemilu. Meskipun saksi-saksi dari Ganjar-Mahfud menolak hasil dengan alasan yang jelas, KPU Bali dan tim pemenangan pasangan lainnya memberikan jaminan bahwa proses demokrasi akan tetap berlangsung sesuai aturan.
TAG#Pilpres 2024, #Pemilu 2024, #Bali, #Saksi Ganjar-Mahfud, #Rekapitulasi Suara, #Rapat Pleno, #KPU, #Bawaslu, #PDIP, #Hak Angket
190215450
KOMENTAR