Sandiaga Sebut Tapera Memang Beban, Tapi Bisa Bantu Gen Z Memiliki Rumah

Jakarta, Inakoran.com - Menteri Pariwisata sekaligus pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Sandiaga Uno buka suara terkait iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang diwajibkan oleh pemerintah untuk semua pekerja.
Di satu sisi, kata Sandiaga, iuran Tapera membebani perusahaan, terutama yang padat karya dan pekerja yang berpenghasilan rendah. Namun, di sisi lain, iuran ini membantu masyarakat, terutama Gen Z agar bisa memiliki rumah.
Sandiaga menyebut memiliki rumah merupakan keniscayaan. Jika kebijakan ini tidak diterapkan saat ini, maka Gen Z tidak akan bisa memiliki rumah ke depannya.
BACA JUGA: Protes Iuaran Tapera 0,5%, Pengusaha: Ini Beban Baru untuk Perusahaan
“Memang ini pil pahit yang harus kita ambil, tapi kita semua harus sama-sama. Pemotongannya tidak bisa dibebankan ke seluruh pihak,” kata Sandiaga, dikutip pada Senin (03/06/2024).
Terkait pro-kontra yang muncul, Sandiaga menyarankan, besaran iuran Tapera sebaiknya tidak pukul rata. Pasalnya, tidak semua perusahaan dan pekerja memiliki kemampuan ekonomi yang sama. Apalagi saat ini biaya hidup sangat tinggi, sehingga iuran ini membebani masyarakat kecil.
“Mungkin tidak bisa suatu kebijakan dipukul rata ke semua industri, tetapi harus dipilih mana industri yang bisa dan mana yang enggak,” kata Sandiaga.
BACA JUGA: Jokowi Pastikan Masyarakat Akan Dapatkan Manfaat Dari Tapera
Diketahui, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Pasal 15 PP ini menyebut besaran simpanan peserta ditetapkan sebesar 3 persen dari gaji atau upah.
Dari angka 3 persen tersebut, 0,5 persen bakal ditanggung bersama oleh pemberi kerja dan 2,5 persen oleh pekerja.
KOMENTAR