Survei Litbang Kompas: Ganjar Unggul di Pulau Jawa, Kalah dari Prabowo di Luar Jawa

Jakarta, Inakoran.com

Calon Presiden (Capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo unggul dari capres Gerindra Prabowo Subianto dan capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Pulau Jawa dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas sepanjang 27 Juli-7 Agustus 2023.

BACA JUGA: Koalisi Pendukung Pemerintah Pisah Jalan, Presiden Pastikan Kabinet Aman

Gubernur Jawa Tengah itu menempati urutan pertama dengan elektabilitas 39, 6 persen, lalu disusul Prabowo 28, 8 persen, dan Anies dengan elektabilitas 16, 9 persen.

Ganjar unggul di dua provinsi dengan pemilih terbanyak, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain itu, dia juga memimpin di Yogyakarta.

Prabowo unggul di Provinsi Jawa Barat dan Banten, sementara Anies menang di provinsi yang pernah ia pimpin, DKI Jakarta.

Di luar Pulau Jawa, Ganjar kalah dari Prabowo, tetapi tetap unggul dari Anies.

Ganjar memiliki elektabilitas 27 persen, sementara elektabilitas Prabowo mencapai 34, 7 persen. Anies yang berada di posisi ketiga memiliki elektabilitas 22, 3 persen.

Prabowo unggul di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua Selatan.

BACA JUGA: Dorong Pemilu Damai, Puan: Tidak Ada Artinya Kekuasaan Bila Rakyat Terbelah

Ganjar memimpin di Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Tengah.

Sementara Anies menang di Provinsi Aceh, Maluku Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Barat.

Berdasarkan dinamika politik yang terjadi hingga hari ini, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan dipastikan akan bertarung di Pilpres 2024.

Ketiganya sudah mendapatkan tiket, bahkan melampaui 20 persen ambang batas pencapresan karena dukungan dari partai-partai parlemen.

Ganjar mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan dan PPP, Prabowo didukung Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar, dan Anies didukung NasDem, PKS, dan Demokrat.

Namun, pendaftaran pasangan Capres-Cawapres baru dibuka pada 19 Oktober mendatang. Segala kemungkinan masih terbuka dan bisa berubah, termasuk arah dukungan partai politik.