Tuntut Gotabaya Mundur, Warga Sri Lanka Geruduk Kantor Presiden

Saverianus S. Suhardi

Wednesday, 13-04-2022 | 12:15 pm

MDN
Warga Sri Lanka Geruduk Kantor Kepresidenan [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Krisis di Sri Lanka semakin tidak terkendali. Masyarakat terus meminta presiden Gotabaya meninggalkan jabatannya.

Pada awal pekan ini, puluhan ribu warga Sri Lanka bahkan mengeruduk kantor kepresidenan menuntut Gotabaya mengundurkan diri jabatannya sebagai presiden. 


Baca juga: Puan Maharani Sebut UU TPKS Hak Perempuan Indonesia


 

Kepolisian setampat menjaga ketat lokasi kantor kepresidenan. Mereka menyiapkan gas air mata dan Meriam air.

Merespon unjuk rasa tersebut, Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa pada Rabu (11/4/2022) meminta warga lebih bersabar.

Kakak kandung Presiden Gotabaya itu menegaskan pemerintah membutuhkan waktu untuk memulihkan keadaan.  Mahinda menyalahkan partai oposisi yang menurutnya tidak membantu pemerintah yang berkuasa menghadapi krisis.

Diketahui, selain menuntut pemulihan ekonomi, warga Sri Lanka juga menuntut keluarga Rajapaksa meninggalkan kursi pemerintahan yang mereka kuasai selama dua dekade.

Sri Lanka kini menghadapi kenaikan harga pangan, pemadaman listri yang lama, kekuarangan obat-obatan dan bahan bakar serta didera krisis valuta asing.

Krisis tersebut disebabkan oleh kesalahan pemerintahan yang dipimpin Gotabaya dalam menangani pandemi Covid-19.

 

 

KOMENTAR