Amman Mineral Peroleh Izin Ekspor Tembaga Sebesar 587.330 WMT

Sifi Masdi

Friday, 26-07-2024 | 12:07 pm

MDN
Proyek Smelter PT Amman Mineral [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan. Izin ini diterbitkan berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

 

Amman Mineral kini mengantongi kuota ekspor konsentrat tembaga sebesar 587.330 wet metrik ton (wmt), yang setara dengan 534.000 dry metrik ton (dmt). Kuota ini berlaku hingga 31 Desember 2024.

 

Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Rachmat Makkasau, menyatakan bahwa kuota tersebut telah sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024.

 


 

BACA JUGA: 

Tanggapan Dirut KCIC Terkait Klaim Kerugian WIKA Akibat Proyek Whoosh

Rupiah Kembali Tertekan: Bertengger di Posisi Rp 16.284/USD

Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Jumat, 26 Juli 2024 

Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket Hingga 80%

 


 

"Kami mengapresiasi dukungan pemerintah sehingga AMNT bisa kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga," ungkap Rachmat dalam keterangan tertulis yang disiarkan pada Kamis (25/7).

 

 

 

 

Rachmat juga menambahkan bahwa izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal tinggi untuk berbagai proyek ekspansi, salah satunya untuk mendukung operasional smelter.

 

Pemberian izin ekspor ini, lanjut Rachmat, menjadi bukti kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah. Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen, proyek smelter tembaga AMMN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per 31 Mei 2024.

 

Kemajuan smelter ini telah mencapai 95,5%. "Proses commissioning untuk fasilitas utama smelter akan berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV-2024," imbuh Rachmat.

 

Fasilitas smelter tembaga AMMN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk pemurnian ini berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa, sekitar 18 ton emas, 55 ton perak, dan asam sulfat sekitar 830.000 ton per tahun.

 

Saat ini, harga saham AMMN berada di level Rp 11.525 per saham. Pada perdagangan kemarin (25/7), harga saham AMMN melemah 2,33%. Namun, jika diakumulasi secara year to date, harga saham AMMN telah melonjak sebanyak 75,95%.

 


 

KOMENTAR