Anak Muda Pandai direkrut JI dari Pondok Psantren untuk menjadi Teroris
Jakarta, Inakoran
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, menyatakan kader baru JI mayoritas adalah anak muda yang pandai dari beberapa pondok pesantren. Para anak muda tersebut diklaim direkrut secara profesional, tegasnya Sabtu (26/12/2020).
JI menargetkan anak dengan rangking 1-10 di sebuah pesantren untuk dijadikan pimpinan JI di masa depan, lanjut Argo.
"Tiap angkatan 10 sampai 15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," kata jenderal bintang dua itu.
Berdasarkan penyelidikan, Argo menyatakan terdapat 7 angkatan dengan total 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah tempat yang tersebar di beberapa wilayah di Jateng.
baca:
Polisi Ungkap Lokasi Kader JI Dilatih untuk Serang VVIP
Jemaah Islamiah Mengirim Anggota terlatih berperang di Suriah
Beberapa anggota JI tersebut juga sudah dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang disiapkan jaringan tersebut, pungkas Argo.
"Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)," ujar Argo.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah meringkus 228 tersangka kasus dugaan tindak pidana terorisme sepanjang 2020. Dari seluruh tersangka, sudah ada 70 orang disidang dan 146 orang lainnya dalam proses penyidikan. Selain itu, Polri juga berhasil menangkap 23 teroris dari jaringa
TAG#TERORIS, #DENSUS88, #pondok Psantren, #pondok psantren
188729889
KOMENTAR