Andai Jusuf Hamka Maju di Pilkada Jakarta, Koalisi Prabowo-Gibran Berpotensi ‘Perang Saudara’ di Jawa Barat

Aril Suhardi

Friday, 26-07-2024 | 11:23 am

MDN
Andai Golkar mengusung Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, KIM akan pisah jalan di Pilkada Jawa Barat [Foto: Ist]

Jakarta, Inakoran.com

Sejumlah partai yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM),  yang mendukung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu,  terancam pisah jalan di pemilihan gubernur Jawa Barat.

Sejauh ini, KIM yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN, hampir pasti berkoalisi di Pilkada Jawa Timur dengan mendukung pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dan Pilkada Sumatera Utara dengan mendukung menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.

Selain itu, KIM juga berpeluang tetap bahu-membahu di Pilkada Jawa Tengah. Koalisi ini dikabarkan akan mengusung Kapolda Jateng saat ini, Irjen Pol Ahmad Lufti.

BACA JUGA: Ridwan Kamil: Jusuf Hamka Berpotensi Maju di Pilkada Jakarta, Saya Menang Mudah di Jawa Barat

Namun, di sejumlah provinsi, termasuk Jawa Barat, KIM berpotensi pisah jalan. Gerindra dan Golkar berpeluang mengusung kadernya masing-masing. Gerindra menjagokan Dedi Mulyadi, sementara Golkar mendorong Ridwan Kamil.

Status Jusuf Hamka Menjadi Penentu KIM di Jawa Barat

Beberapa waktu lalu, nama Jusuf Hamka tiba-tiba muncul ke permukaan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Kader Partai Golkar ini disebut-sebut akan mendampingi Ketua Umum PSI sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Kabar ini kemudian dipertegas oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto. “Seandainya beliau (Kaesang) memilih Jakarta saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun (Jusuf Hamka),” kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat pada Kamis, 11 Juli 2024 lalu.

BACA JUGA: PKB Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta, Jateng, dan Jatim

Selain Jusuf Hamka, Golkar juga menugaskan Wakil Ketum Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta. Namun, Ridwan Kamil diberi dua tugas, yakni maju di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat. Sampai saat ini, Golkar belum memutuskan.

Jauh sebelumnya, Partai Gerindra memberikan rekomendasi kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta. Rekomendasi ini memunculkan spekulasi, apakah Gerindra sengaja mendorong Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta agar kadernya, Dedi Mulyadi bisa menang mudah di Pilkada Jabar?

Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, d Ridwan Kamil dan Deddy Mulyadi memang selalu menempati urutan paling atas, unggul jauh dibanding pesaing lainnya. Survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni lalu menunjukkan, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 36,6 persen, disusul Dedi Mulyadi yang berada di angka 12,2 persen. Sementara posisi ketiga yang ditempati Bima Arya hanya memiliki elektabilitas sebesar 1,6 persen.

BACA JUGA: PDI Perjuangan Belum Pertimbangkan Usung Ridwan Kamil dan Kaesang di Pilkada Jakarta

Survei Indikator pun demikian. Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi bersaing di posisi paling atas dengan elektabilitas masing-masing, yakni 44,5 persen dan 33,2 persen. Urutan ketiga ditempati Dede Yusuf dengan elektabilitas hanya mencapai 5,4 persen.

Hasil sejumlah survei ini membuat Ridwan Kamil percaya diri bahwa dirinya akan menang mudah jika maju lagi di Pilkada Jabar. "Tapi kalau zona nyaman, mudah menangnya, menurut hitungan, matematika survei dan keyakinan tentu ya di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (24/07/2024).

Namun, jika Ridwan Kamil meninggalkan Jawa Barat dan berkompetisi di DKI Jakarta, maka kemungkinan besar, berdasarkan hasil survei tersebut di atas, Dedi Mulyadi akan meraih kemenangan.

BACA JUGA: Didorong Masyarakat Jadi Cagub DKI, Anies: Saya Dapat Tawaran dari Parpol-parpol

Pilihan ada di tangan Golkar. Partai ini memiliki dua calon potensial untuk Pilkada Jakarta, yakni Jusuf Hamka dan Ridwan Kamil. Dua nama ini sulit untuk diusung bersamaan. Artinya, jika Golkar memilih untuk mengusung Jusuf Hamka di Jakarta, maka Ridwan Kamil akan tetap maju di Pilkada Jabar.

Hal ini berarti juga bahwa akan terjadi perang saudara antara partai KIM di Jabar. Golkar yang mengusung Ridwan Kamil akan berhadapan langsung dengan Gerindra yang mengusung Dedi Mulyadi. 

Sebaliknya, jika Golkar mengusung Ridwan Kamil di Jakarta, maka kesempatan Jusuf Hamka untuk maju pun hilang, dan bersamaan peluang Gerindra dan Dedi Mulyadi menang di Jabar semakin besar.

KOMENTAR