Anggaran HUT RI di IKN Telan Biaya Rp87 Miliar: Pemborosan atau Investasi?

Sifi Masdi

Wednesday, 14-08-2024 | 10:54 am

MDN
Istana Garuda sebagai lokasi upacara HUT RI ke-79 di IKN, Kalimantan Timur [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 akan menjadi momen istimewa tahun ini karena untuk pertama kalinya upacara akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp87 miliar untuk acara tersebut, yang menuai beragam tanggapan di tengah masyarakat.

 

Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan anggaran tahun lalu yang hanya Rp53 miliar untuk upacara serupa di Jakarta.

 

Direktur Jenderal Anggaran, Isa Rachmatarwata, menjelaskan bahwa kenaikan anggaran ini disebabkan oleh kebutuhan untuk pengadaan alat-alat upacara baru serta penyediaan sarana dan prasarana di IKN.

 

Upacara HUT RI kali ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu IKN dan Istana Merdeka Jakarta. Di IKN, upacara kemiliteran akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan memimpin acara hiburan rakyat di Jakarta.

 


 

BACA  JUGA: 

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu, 14 Agustus 2024

Sri Mulyani Segera Umumkan Kinerja APBN Juli 2024 dan Penyaluran Bansos 

Prabowo Subianto:  Saya Sendiri  Investor di IKN 

Presiden Jokowi: Bau-bau Kolonial Selalu Saya Rasakan Setiap Hari

 


 

Isa menambahkan bahwa biaya besar ini juga dialokasikan untuk menjamu tamu undangan dan memastikan semua kebutuhan acara di lokasi baru terpenuhi. Presiden Jokowi sendiri mengakui adanya pembengkakan anggaran, tetapi ia menilai hal tersebut masih dalam batas wajar mengingat upacara kali ini digelar di dua tempat yang berbeda.

 

Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, membela besarnya anggaran tersebut dengan menyatakan bahwa masyarakat di sekitar IKN akan mendapatkan manfaat ekonomi dari perayaan ini.

 

 

 

 

 

Menurutnya, acara besar seperti ini akan menggerakkan ekonomi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah sekitar IKN, yang selama ini mungkin kurang tersentuh oleh kegiatan pemerintahan yang lebih banyak terpusat di Jakarta.

 

Kritik Anggaran

Meskipun demikian, tak sedikit pihak yang mengkritik besarnya anggaran untuk perayaan HUT RI di IKN. Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), menyebut alokasi dana sebesar Rp87 miliar sebagai bentuk pemborosan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

 

Ia mengatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat menurun, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat, dan banyak masyarakat yang membutuhkan perlindungan sosial. Dalam konteks ini, anggaran yang besar untuk upacara kemerdekaan dinilai tidak sensitif dan tidak sejalan dengan kebutuhan mendesak rakyat.

 

Bhima juga menyoroti bahwa anggaran negara, yang sebagian besar bersumber dari pajak rakyat, seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.

 

Ia menyatakan bahwa perayaan ini, dengan segala kemegahannya, justru mengiris hati masyarakat miskin dan tidak peka terhadap tantangan besar yang dihadapi negara saat ini.

 

Perayaan HUT RI ke-79 di IKN memang menjadi simbol dari visi Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota dan membangun pusat pemerintahan yang baru. Namun, dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, penggunaan anggaran yang begitu besar menjadi sorotan.

 

 

KOMENTAR