Antisipasi Penumpang Gelap, Polisi Periksa Ambulans yang Mencurigakan di Tengah Lokasi Demonstrasi

Jakarta, Inakoran

Untuk mengantisipasi perusuh dan penumpang gelap dalam demo 11 April di Kawasan Patung Kuda dan Gedung DPR RI, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya akan memeriksa ambulans di tengah aksi demonstrasi mahasiswa. Tidak semua ambulans diperiksa, hanya yang mencurigakan saja.

"Ambulans di tempat demo baik itu di DPR maupun Patung Kuda yang mencurigakan tentunya akan kami periksa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan pada Senin (11/04/2022).

"Tapi tidak semua ambulans karena kita tahu ambulans dapat prioritas di jalan. Pemeriksaan selektif terutama di tempat-tempat kegiatan unras. Petugas kan lebih paham di lapangan apakah itu ambulans sesungguhnya atau hanya tameng," kata Zulpan.

Sejauh ini belum ada peserta demonstrasi yang diamankan terkait kericuhan di tengah aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa. "Belum ada kita masih fokus di dua utama (Patung Kuda dan gedung DPR) itu untuk mereka ajukan pendapat," ucap Zulpan.

Baca juga: Kerahkan 6.826 Personel, Kapolda Metro Jaya Imbau Aparat Menjaga Pendemo Seperti Menjaga Anak Kandung

Unjuk rasa ini dikoordinasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Ada empat tuntutan utama BEM SI, yaitu

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.