Bank Mandiri Bantu Petani Rumput Laut di Lombok Barat

Inakoran

Thursday, 01-03-2018 | 03:00 am

MDN
Salah seorang petani rumput laut di Pantai Pandawa

ong>Lombok Barat, Inako – 

PT Bank Mandiri berhasil membantu UMKM Sasak Maiq di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang bergerak dalam bidang pengolahan rumput laut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Terkait keberhasilan tersebut, Komisi VI DPR RI memberi apresiasi kepada bank milik pemerintah tersebut karena telah mengambil bagian dalam upaya meningkakan taraf kehidupan ekonomi masyarakat di Lombok.

"Kami memberi apresiasi kepada Bank Mandiri sebab dalam penilaian kami Bank Mandiri sukses membina UMKM. Kami sudah melihat salah satu keberhasilannya," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Bowo Sidik Pangarso yang meninjau UMKM Sasak Maiq, di Lombok Barat, Selasa (27/2/2018).

Politisi Partai Golkar itu menjadi ketua rombongan kunjungan kerja sebanyak 13 anggota Komisi VI DPR RI ke NTB untuk meninjau pembangunan pembangkit listrik, memastikan kelancaran pasokan bahan bakar minyak, dan mengecek penyaluran KUR kepada masyarakat.

[caption id="attachment_21336" align="alignleft" width="588"] Perairan di Lombok Timur,NTB adalah surga bagi rumput laut. [ist][/caption]Menurut Bowo, KUR merupakan program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan.  Kredit dengan bunga yang disubsidi oleh pemerintah tersebut disalurkan oleh sejumlah bank, namun diutamakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni BNI, BRI, dan Bank Mandiri.

Ia mengatakn KUR mikro untuk UMKM senilai Rp 25 juta tanpa agunan, sedangkan KUR retail dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah memang perlu ada jaminan, namun bunganya hanya 9 persen per tahun.

"Saya berharap Himbara terus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengakses KUR. Kami membuka pengaduan jika ada bank yang meminta jaminan atas kredit senilai Rp25 juta," kata Bowo.

Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi, mengatakan perusahaannya serius menggarap segmen kecil ke bawah. Hal itu dibuktikan dengan portofolio mikro yang mencapai Rp 62 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 1,5 juta orang pada 2017.

 

KOMENTAR