Bendungan Budong-Budong: Tonggak Sejarah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Barat

Sifi Masdi

Monday, 26-02-2024 | 15:42 pm

MDN
Progres pembangunan Bendungan Budong-Budong  di Sulawesi Barat [pupr]

 

 

 

 

Jakarta, Inako

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah menandai tonggak sejarah dengan memulai pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Proyek ini, yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional, bukan hanya mewakili komitmen untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan air di wilayah tersebut.

pembangunan Bendungan Budong-Budong [pupr]

 

 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, khususnya bendungan, bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang pemerataan hasil pembangunan. Bendungan Budong-Budong bukan sekadar struktur fisik besar, tetapi juga membawa dampak positif melalui jaringan irigasinya, memastikan distribusi air yang efisien ke sawah petani.

 

 

 

 

BACA JUGA:  KemenKopUKM Akan Tinjau Ulang Regulasi Terkait UKM Industri Knalpot

 

Proyek ini dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III dan memiliki kapasitas tampungan sebesar 65,18 juta m3, dengan proyeksi pengembangan Daerah Irigasi seluas 3.577 hektare. Konstruksi dimulai pada Desember 2020 dan, meski masih dalam tahap penyelesaian, progres fisiknya telah mencapai 27% pada September 2023.

 

PT. Abipraya-Bumi Karsa, KSO, dan konsultan supervisi PT. Indra Karya - PT. Tuah Agung Anugrah - PT. Ciriajasa E.C, KSO bertanggung jawab atas pembangunan ini dengan investasi mencapai Rp 1,02 triliun. Angka ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memajukan wilayah Sulawesi Barat.

 

BACA JUGA: Proyek Super Mewah Arab Saudi Terancam Gagal, Ada Apa?

 

Bendungan Budong-Budong bukan hanya menyediakan air irigasi dan baku, tetapi juga menjadi pengendali banjir yang efektif. Kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa akan mengalami pengurangan signifikan dalam risiko banjir, yang dapat mengurangi debit air sebesar 60%.

 

pembangunan Bendungan Budong-Budong [pupr]

 

 

Kabupaten Mamuju Tengah, dengan luas wilayah 306.527 km2, memiliki potensi besar untuk pembangunan pertanian dan industri. Bendungan ini akan memicu pertumbuhan di sektor pertanian dan mendukung kegiatan industri yang membutuhkan pasokan air baku yang stabil.

 

BACA JUGA:  BPK Lakukan Audit Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Nusantara

 

Dengan kapasitas tampungan air sebesar 410 liter/detik, Bendungan Budong-Budong menjadi penyokong utama untuk program ketahanan pangan dan air di Sulawesi Barat. Hal ini krusial mengingat Mamuju Tengah memiliki kegiatan pertanian dan industri yang terus berkembang.

 



 

KOMENTAR