BI Yakin Krisis Turki dan Argentina Tak Berdampak ke Indonesia

Sifi Masdi

Monday, 01-04-2019 | 09:20 am

MDN
Bank Indonesia [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Bank Indonesia  (BI) memastikan sistem keuangan Indonesia aman dari paparan dampak sistemik krisis di Turki, Argentina hingga perlambatan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara maju.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo. Ia menuturkan sistem keuangan Indonesia berada di level yang aman berdasarkan simulasi yang dilakukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Aman, kan kita kan selalu lakukan simulasi setiap saat, dan selalu bertemu dalam forum KSSK dan kita selalu amati dampak global, dampak nilai tukar, suku bunga terhadap stabilitas sistem keuangan," ujar Dody, Jumat (29/3/2019).

Dody menjelaskan, kondisi ini juga diperkuat dari data-data keuangan terkait dengan permodalan, return on equity (ROE) serta return on assets (ROA) perbankan di dalam negeri, dan profit perbankan. "Itu semua terdorong," katanya. 

Tugas KSSK adalah mengawasi dan memantau sejumlah aspek sistem keuangan di dalam negeri dari mulai perkembangan ekonomi, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan hingga penjamin simpanan. 

Anggota KSSK yang terdiri atas Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). KSSK merilis hasil rapat reguler setiap tiga bulan sekali.

Secara umum bank sentral melihat masalah krisis di Turki dan Argentina serta perlambatan ekonomi di Eropa, AS dan masalah Brexit memang berpengaruh terhadap pasar keuangan global. Rupiah ikut mengalami depresiasi selama seminggu terakhir sebesar 0,5 persen.

Namun secara tahun kalender, rupiah masih berada di posisi menguat sebesar 0,9 persen. BI melihat sentimen investor terhadap Indonesia masih sangat positif. Hal ini terlihat dari aliran modal masuk ke dalam negeri, termasuk ke pasar surat berharga negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan saham. 

Sepanjang minggu lalu, BI mencatat aliran modal ke dalam negeri tercatat mencapai Rp 15 triliun - Rp 16 triliun. Dengan aliran dana tersebut, total aliran dana secara tahun kalender hingga akhir minggu lalu mencapai sekitar Rp 90 triliun.

 

KOMENTAR