BREN Habiskan Dana IPO Sebesar Rp 3.08 Triliun

Sifi Masdi

Tuesday, 16-07-2024 | 10:43 am

MDN
Pemilik Saham BREN Prajogo Pangestu [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, berhasil merealisasikan seluruh dana dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp3,08 triliun pada tanggal 30 Juni 2024.

 

Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy, Merly, menjelaskan bahwa BREN telah melakukan penyetoran modal kepada Barito Wind Energy (BWE) melalui penerbitan saham baru senilai Rp497,38 miliar.

 

Dana tersebut digunakan oleh BWE untuk membayar fasilitas tranche B dari Bank BNI sebesar Rp453,06 miliar dan untuk kebutuhan umum korporat BWE sebesar Rp44,32 miliar. Sisa hasil penawaran umum perdana saham (IPO) hingga 30 Juni 2024 adalah Rp0 (tidak tersisa)

 


 

BACA JUGA: 

Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 16 Juli 2024

Saham Milik Prajogo Pangestu dan Boy Thohir Jadi Incaran Asing 

Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Lepas Suspensi: Masuk Papan Pemantauan Khusus

Tak Butuh Waktu Lama, Saham BREN Kembali Diperdagangkan di Bursa

 


 

Pada bulan Mei sebelumnya, BREN juga melakukan penyetoran modal sebesar Rp2,58 triliun kepada Star Energy Group Holding Pte. Ltd. sebagai entitas anak. Penyetoran modal ini setara dengan US$162,50 juta. Selain itu, terdapat sisa hasil penawaran umum perdana saham per Mei 2024 sebesar Rp497,38 miliar yang ditempatkan pada rekening milik BREN di bank di Indonesia.

 

 

 

Sebagai informasi tambahan, BREN sebelumnya menerima dana hasil penawaran umum perdana saham pada tanggal 9 Oktober 2023 sebesar Rp3,13 triliun setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebesar Rp49,31 miliar. Total perolehan dana IPO BREN mencapai Rp3,08 triliun.

 

Seluruh dana hasil IPO akan digunakan oleh BREN sebagai penyetoran modal pada Star Energy Group Holdings Pte. Ltd (SEGHPL), entitas anak perusahaan. Penyertaan modal ke SEGHPL sebesar Rp1,11 triliun atau setara dengan US$72,50 juta, yang sepenuhnya digunakan oleh SEGHPL. 

 

Selain itu, sebanyak Rp1,96 triliun atau setara US$127,87 juta untuk membayar sebagian kewajiban utang terkait fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
 

 

KOMENTAR