Bukan Karena Konflik di Timur-Tengah, Bos BCA Ungkap Penyebab Rupiah Melemah
Jakarta, Inakoran.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiatmadja buka suara terkait penyebab melemahnya rupiah.
Dia menegaskan, rupiah melemah bukan karena konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah, seperti yang dianggap oleh banyak pihak.
“Saya kurang setuju jika dikatakan itu masalah di Timur Tengah. Sebenarnya melemahnya rupiah Rp16.200-Rp16.300 (per dolas AS) lebih karena beberapa faktor,” terang Jahja saat menjelaskan kinerja BCA di kuartal I 2024 pada Senin (22/04/2024).
BACA JUGA: Rupiah Tertahan Meski Putusan MK Positif: Berada di Rp 16.245/US$
Jahja kemudian menyinggung dua faktor yang menyebabkan rupiah terus melemah. Pertama, kebutuhan akan dolar Amerika Serikat (AS) saat Idul Fitri sangat tinggi, sehingga nilainya menguat.
“Salah satunya di awal tahun untuk menghadapi hari raya Idul Fitri tentu para pengusaha siap membeli bahan-bahan impor juga dari row material row material yang harus disiapkan untuk produksi biasanya itu masa-masa Idul Fitri peningkatan akan lebih daripada normal jadi ada kebutuhan impor meningkat,” ungkap Jahja.
Selain itu, kata Jahja, banyak perusahaan besar yang membagikan dividen untuk para pemegang sahamnya pada Kuartal I 2024. Karena ada investor yang berasal dari luar negeri, sebagian dividen pun turut mengalir ke luar negeri.
BACA JUGA: Rupiah Merosot, Sebagian Warga RI Tersenyum, Sebagian Lagi Tersengat Hati
“Karena kita tahu juga investor dari perusahaan-perusahaan terutama perusahaan-perusahaan besar banyak pemiliknya dari asing jadi ada masalah supply dan demand,” kata Jahja.
Jahja menjelaskan, ketika kebutuhan pada dolar AS sudah menurun dan suplainya masih normal, Bank Indonesia bisa menstabilkan rupiah.
"Kita harapkan kalau nanti kebutuhan dolar itu sudah agak melemah suplainya masih tetap normal dan demandnya menurun mungkin Bank Indonesia bisa menstabilisasi kembali dollar apakah dibawah Rp16 ribu atau tidak itu tergantung situasi dan kondis.”
Per hari ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.246 per dolar AS.
KOMENTAR