Cegah Covid-19, Dinkes Kota Pekalongan Sarankan Pakai Masker Kain Ditengah Langkanya Masker Bedah
Kota Pekalongan, Inako
Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan penggunaan masker untuk masyarakat yang akan keluar rumah.
BACA JUGA: Glenn Fredly Meninggal Dunia
BACA JUGA: Siswa SMK di Jateng Produksi APD dan Masker Untuk Dukung Pemerintah Atasi Covid-19
Namun, langkanya masker sekali pakai membuat banyak orang beralih ke masker kain. Meski bukan masker yang ideal untuk mencegah COVID-19, masker kain yang dipakai dengan benar masih jauh lebih baik daripada tidak mengenakan masker sama sekali.
BACA JUGA: Dampak Covid-19, Calon Pengantin Di Pondok Aren, Rela Antri Nikah Di KUA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menyampaikan bahwa Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto mengharuskan semua warga masyarakat harus memakai masker saat berada di luar rumah tanpa terkecuali. Maka di Kota Pekalongan terus digencarkan untuk pengimplementasiannya.
“Sehingga ini menjadi peringatan kita bersama untuk meningkatkan upaya-upaya pencegahan yang lebih konkret di masyarakat," terangnya.
Menurut Budi, memakai masker merupakan penjagaan yang sangat penting dimana saat ini banyak orang yang bisa menularkan virus tanpa gejala. Walau tidak seefektif masker bedah atau masker N95 dalam menangkal virus Corona, masker kain masih lebih baik daripada tidak mengenakan masker sama sekali, asalkan cara pakainya benar.
Kata Budi masyarakat dapat membeli maupun membuat sendiri masker kain dengan harga yang lebih terjangkau dan bisa dicuci ulang sehingga pemakaiannya bisa dilakukan berkali-kali.
"Ditengah langkanya masker sekali pakai 3 ply (masker bedah), WHO juga telah menyarankan penggunaan masker kain bisa menjadi pilihan terakhir bagi masyarakat jika tidak ada lagi masker bedah untuk mencegah penularan virus. Masyarakat dianjurkan memilih masker kain minimal 2 ply dan tidak disarankan menggunakan kain yang memiliki pori-pori besar. Pilihlah jenis kain yang berpori pori kecil sehingga masker tersebut mampu menyaring kuman, bakteri, virus, dan partikel-partikel respirasi lainnya yang berada di bawah 0,05 mikron tidak dapat masuk," papar Budi.
Namun, Budi menegaskan bagi kelompok masyarakat yang berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19 maupun sering berinteraksi dengan banyak orang seperti tenaga medis, satpam, petugas administrasi, cleaning service diupayakan menggunakan masker 3 ply atau 3 lapis.
"Jenis masker yang paling bagus dan efektif memang N95 yang 3 ply, namun masker kain cukup bagus juga untuk menghindari kotoran, debu, dan sebagainya ketika orang yang bersangkutan berkomunikasi dan berinteraksi saat lawan bicaranya mengeluarkan droplet (percikan yang dihasilkan dari bersin dan batuk) agar bisa tertahan di masker tersebut," pungkas Budi.
KOMENTAR