Dana APBN untuk IKN Sudah Terpakai Rp 68,6 Triliun: Apa Saja yang Dibangun?

Sifi Masdi

Tuesday, 27-02-2024 | 15:04 pm

MDN
Progres pembangunan Istana Presiden di IKN [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp 68,6 triliun telah dipergunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana dasar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan IKN Nusantara, Danis H. Sumadilaga, mengungkapkan bahwa dana tersebut telah dialokasikan untuk 89 paket pekerjaan konstruksi.

 

Progres pembangunan IKN di Kalimantan Timur [pupr]

 

 

BACA JUGA: Proyek Super Mewah Arab Saudi Terancam Gagal, Ada Apa?

 

Dalam acara Dentons HPRP Law and Regulations Outlook 2024 di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (26/2/2024), Danis menyampaikan rincian penggunaan dana tersebut. Sebanyak Rp 24,84 triliun digunakan untuk 40 paket di batch 1, sedangkan Rp 43,73 triliun digunakan untuk batch 2. Batch 1 mencakup paket terkontrak dari tahun 2020 sampai Maret 2023, sementara batch 2 melibatkan paket terkontrak dan persiapan/proses lelang setelah Maret 2023.

 

 

 

 

 

Progres pembangunan pada batch satu mencapai 74,29%, dan pada minggu ini telah mencapai 76%. Dana tersebut, menurut Danis, digunakan untuk pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk Istana Negara dan Lapangan Upacara.

 

BACA JUGA:  Bendungan Budong-Budong: Tonggak Sejarah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Barat

 

"Istana Negara IKN sudah mencapai 56,371% progres pembangunan. Jadi, jika melihat gambar di atas adalah desain, di bawah adalah progresnya sekarang. Jadi, Istana Negara sudah mencapai 56%," jelasnya.

 

Selain pembangunan Istana Negara, dana APBN juga digunakan untuk membangun kawasan perkantoran, hunian, peribadatan, bendungan, sistem air minum, jaringan air minum, sanitasi, dan pembangunan jalan tol dengan progres sekitar 70%. Jalan tol ini diharapkan dapat menjadi akses utama ke IKN tanpa menggunakan jalur lama.

 

Penting untuk dicatat bahwa pembangunan IKN diperkirakan membutuhkan total dana sekitar Rp 466 triliun. Danis menjelaskan bahwa sekitar 20% atau sekitar Rp 91 triliun berasal dari APBN, sementara sisanya akan disokong oleh investasi melalui Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) dan investasi murni.

 

BACA JUGA:  Perkembangan AI Bikin  Masa Depan Jurnalisme dan Industri Media Makin Terancam

 

"Diperlukan dana sekitar Rp 466 triliun, dengan Rp 91 triliun dari APBN atau 20% dari total kebutuhan dana. Sisanya akan diperoleh dari KPBU maupun investasi murni," tambahnya.

 

Pembangunan IKN menjadi sorotan publik, dan informasi terkini mengenai penggunaan dana APBN memberikan gambaran jelas mengenai progres dan fokus pembangunan yang telah dilakukan. Publik diharapkan terus memantau perkembangan ini sambil menantikan perubahan besar yang akan membentuk masa depan ibu kota baru Indonesia.


 

 

KOMENTAR