Dunia Lirik Pertamina Berhasil Wujudkan Kampung Bebas Sampah

Johanes

Thursday, 24-09-2020 | 08:00 am

MDN
Dunia Lirik Pertamina Berhasil Wujudkan Kampung Bebas Sampah

Indramayu, Inako

 

Inovasi Pertamina untuk mewujudkan kampung bebas sampah melalui program pengelolaan bank sampah di berbagai wilayah di Indonesia berhasil menarik perhatian dunia dengan meraih penghargaan Gold untuk Kategori Best Environmental Excellence Award pada The 12th Global CSR Awards yang dipublikasikan pada Selasa (15/9). 

Terdapat lebih dari 25 program bank sampah yang telah dibina oleh Pertamina dan Anak Perusahaan nya.

Salah satu program unggulan bank sampah  dikembangkan oleh binaan CSR RU VI Balongan, Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah).

Program Kampung Bebas Sampah yang diinisiasi Pertamina sejak tahun 2015 ini telah berhasil membangun kesadaran masyarakat desa sehingga tahun 2020 ini telah terwujud kampung bebas sampah di Dusun Blok 2, Desa Balongan. Integrasi 6 kelompok binaan dan pekerja

 

Pertamina di desa ini pada tahun 2019 telah menghasilkan 2.983 ecobrick dalam Gerakan 10.000 Ecobrick  sehingga sampah yang sulit diurai tanah (anorganik) bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.

Sementara sampah organik, diolah  untuk budidaya Maggot BSF, pembuatan Biopot dan Biopori.

“Masyarakat desa telah terlatih melakukan diversifikasi pemanfaatan sampah anorganik maupun organik, sehingga tidak ada lagi sampah di sekitar lingkungan yang berceceran,

” terang Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna 

Program Kampung Bebas Sampah, imbuh Cecep telah menjangkau 300 orang di Desa Balongan yang memahami pengelolaan sampah terpadu serta terdapat 60 nasabah aktif di Bank Sampah Widara.

Dampak positifnya, 0,6 ton sampah plastik berhasil dimanfaatkan menjadi ecobrick, sehingga tidak mencemari lingkungan.  Sebesar 75 kg sampah organik setiap bulannya juga telah digunakan untuk budidaya maggot dan pemanfaatan 0,83 kg sampah organik per hari melalui biopot.  

Menurut Cecep, selain berdampak pada lingkungan yang bersih dan sehat, program ini juga meningkatkan ekonomi masyarakat dimana pendapatan rata-rata meningkat sebesar 25% di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Indramayu.

“Secara ekonomi, omzet kelompok mencapai Rp 3 juta per bulan dari tabungan sampah anorganik serta omzet kelompok kerajinan teratai mencapai Rp 2,2 juta per bulan yang berdampak pada menurunnya tingkat kemiskinan.

Program ini juga membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,002% di Kabupaten Indramayu,” imbuh Cecep 

Pertamina RU VI Balongan, tambah Cecep, juga telah mendukung peningkatan keterampilan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Bank Sampah sehingga terbentuk kelompok kerajinan Teratai di Desa Sukareja.

Kelompok ini berhasil membuat berbagai produk kerajinan yang pasarnya terus meluas hingga ke Chicmart. 

Tahun ini, Wiralodra kembali melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah anorganik dengan Sembako Murah Tukar Sampah (Semur Tumpah).

Kegiatan ini menyasar masyarakat Desa Balongan untuk memanfaatkan sampah anorganik seperti kardus dan botol plastik untuk ditukarkan dengan paket sembako, seperti beras, telur, kopi, dan gula.

Penukaran sembako tersebut bisa dilakukan secara langsung atau sistem tabungan sampah dengan nilai konversi yang sesuai dengan harga paket sembako tersebut.

Tidak berhenti disitu, sampah anorganik ini juga bisa ditukar dengan fasilitas akses wifi untuk untuk pelayanan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Hal ini sebagai bentuk respon kelompok terhadap situasi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi di tengah masyarakat.

Masyarakat khususnya pelajar dapat memanfaatkan akses wifi yang telah disediakan oleh kelompok selama jam pembelajaran berlangsung.

“Program Kampung Bebas Sampah akan terus dilakukan secara berkelanjutan serta dengan dukungan stakeholder akan diperluas ke wilayah lainnya, sehingga akan semakin banyak tercipta kampung bersih serta masyarakat yang kesejahteraannya semakin meningkat,” pungkas Cecep.

KOMENTAR