Efek Trump, China dan Jepang Makin Mesra

Hila Bame

Wednesday, 24-10-2018 | 09:52 am

MDN
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara kepada Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan G7 hari kedua di La Malbaie, Quebec, Kanada, Sabtu (9/6). - Jesco Denzel via Reuters

 

 

Jakarta, Inako

Kemesraan melanda Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan  Presiden China Xi Jinping saat ini, bisa jadi efek antagonis dari Presiden Amerika Serikat Donald trump. 

Kemesraan keduanya justru terjadi selepas Presiden Trump melesatkan serangan tarif bertubi-tubi ke negeri Panda, China. Sesuatu yang barangkali tak terbayangkan sebelumnya.  

Ketika Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mulai memerintah enam tahun lalu, mungkin tidak terpikirkan oleh para pemimpin China bakal menjalin hubungan yang begitu dekat dengannya.

Hubungan antara dua negara tetangga ini justru semakin hangat setelah masing-masing mendapati masuk dalam 'jangkauan serangan' Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait perdagangan.

Dalam isu geopolitik,  Jepang dan Amerika Serikat berada dalam satu pemahaman yang komprehensif, namun demikian dalam hubungan perdagangan, Jepang justru meningkatkan pesat dengan China.  

“Kerjasama ekonomi dan perdagangan adalah penggerak dan pendorong hubungan China-Jepang, menempatkan dasar untuk kepercayaan politik bersama,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng pekan lalu, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (24/10/2018).

Pekan ini, Abe akan berkunjung ke Beijing dalam rangka memperingati genap 40 tahun Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan Jepang-China.

Abe akan bertemu dengan Xi Jinping pada hari Jumat (26/10), sebagai bagian dari kunjungan bilateral pertama oleh seorang pemimpin Jepang dalam tujuh tahun.

Sebanyak 500 delegasi bisnis Jepang siap menyertai Abe untuk mendiskusikan kerja sama di negara-negara ketiga, seperti yang dijanjikan selama kunjungan Perdana Menteri China Li Keqiang ke Jepang pada bulan Mei.

Kedua negara juga mendorong adanya konklusi untuk Perjanjian Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), sebuah kesepakatan perdagangan yang melibatkan 16 negara di Asia-Pasifik.

Kedua negara kuat di Asia ini diketahui memiliki sejarah buruk yang panjang, sebagian disebabkan oleh invasi kolonial Jepang terhadap China dan kekejaman selama Perang Dunia II.

Belum lagi masalah teritorial antara Jepang dan China, yang berkobar pada tahun 2012 ketika Jepang membeli sekelompok pulau di Laut China Timur yang tengah disengketakan dengan China, sehingga memicu protes keras di Tiongkok.

 

KOMENTAR