FEB UI Raih Juara satu Lomba Debat APBN Kemenkeu, Sri Mulyani nilai Masyarakat Hanya baca judul APBN
Jakarta, Inako
Lomba Debat Hebat dengan tag line "Debat Hebat APBN" keluar sebagai pemenang adalah Tim A (Fiscus UI) dengan skor 85,3.
Mereka dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia(FEBUI), jurusan Ilmu Ekonomi mendapat dana pembinaan Rp15 juta rupiah. Tim Fiscus UI adalah Andre, Rosalia Marcha dan Hosea yang digelar di Kantor Kementerian Keuangan Republik Indonesia Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (26/10/2020).
Baca Juga:
Merdeka Belajar, Merdeka dari Perangkap Kemiskinan
OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit Hingga Tahun 2022
Baca Juga:
Realisasi PEN dan Penanganan Covid-19 Hingga Pertengahan Oktober Capai Rp344,11 Triliun
Tempat kedua diraih tim IDLS dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan skor 81,6 dan mendapat dana pembinaan sebesar Rp 12 juta, tempat ke-3 diraih PKN STAN dengan skor 81,4 mendapat dana pembinaan sebesar Rp 9 juta.
Selain dana pembinaan itu masih dapat lagi tambahan dana pembinaan sebesar Rp6 juta per/tim untuk tiga finalis. Dengan demikian Juara 1 memperoleh RP 21 juta, juara 2 Rp 18 juta dan juara 3 RP 15 juta.
Baca Juga:
Penyaluran DAK Fisik dan Non Fisik ke Daerah Naik dan Menghasilkan Capaian Ini
Para finalis telah mengikuti rangkaian awal perlombaan dan mereka menyisihkan 136 tim dari seluruh peserta yang semuanya mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mereka yang dikirim universitas adalah pribadi dan tim terbaik.
Mereka nantinya menjadi Duta APBN guna menjelaskan kepada masyarakat luas terkait APBN yang disusun Pemerintah bersama DPR RI yang diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani terdapat komentar miring dari judul berita dan tidak membaca ratusan lembaran APBN itu.
"Banyak komentar yang celemot-celomot di media sosial dari judul berita APBN mereka tidak baca seluruhnya'' ujar Menkeu. Karena itu para finalis mempunyai tugas memberi edukasi kepada khalayak terkait APBN, lanjut Menteri Ani panggilan akrabnya.
"Saya senang bersama para finalis hari ini setidaknya kalian mendapatkan gambaran bagaimana mengambil kebijkan ditengah pandemi yang memang sulit dan tidak populer" pungkas Menkeu.
Data dan Informasi keuangan negara masih minimal sehingga yang muncul di publik, adalah komentar yang celemot-celemot berdasarkan headline dari news, yang kadang-kadang gak cocok dengan isinya, terang Sri Mulyani (SMI).
Baca juga:
Pemerintah Siapkan Rp3,3 Triliun untuk Hibah Pariwisata
Mahasiswa menjadi Suluh Positif untuk Masyarakat
Sebelum membaca hasil akhir perlombaan SMI menyampaikan beberapa hal tentang rendahnya budaya literasi masyarakat terhadap sebuah informasi.
"Orang tidak mempunyai kultur untuk membaca APBN itu misalnya jumlahnya sampai ratusan halaman. Nota Keuangan Pemerintah mencapai 500 halaman. Orang sekarang, terbiasa dengan membaca twitter yang 140 karakter, ini suatu tantangan yang besar," ujar SMI.
"Saya berharap Anda menjadi Duta keuangan negara dan sebagai mahasiswa semoga kalian menekuni hingga ke jenjang S2, S3 dan masuk ke Kementerian Keuangan atau dimana saja dan terus menjadi suluh atau obor yang memancarkan hal-hal positif dan baik, harap SMI.
Selanjutnya Simak jalannya debat via Chanel berikut ini.
KOMENTAR