Fenomena Saham GOTO yang Tertahan di Harga Rp 50

Sifi Masdi

Wednesday, 03-07-2024 | 16:25 pm

MDN
Pergerakan Saham GOTO dalam perdagangan Rabu (3/7/2024) [inakoran]


 

 

Jakarta, Inakoran

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang bertahan di level Rp 50 telah menarik perhatian banyak pelaku pasar. Meskipun tren harga stagnan, optimisme terhadap fundamental GOTO tetap tinggi.

 

Sejak 26 Juni 2024, harga saham GOTO telah bertahan di level Rp 50 selama 5 hari perdagangan. Meskipun volume transaksi semakin tipis, saham ini belum berhasil melepaskan diri dari kisaran harga tersebut. Pertanyaannya, apa yang mempengaruhi stabilitas harga ini?

 

Dengan harga saat ini, market cap GOTO setara dengan 1,6 kali nilai bukunya (PBV). Artinya, harga saham saat ini mencerminkan ekspektasi terhadap fundamental perusahaan. Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Zein Mahmud, memberikan pandangan menarik terkait hal ini.

 


 

BACA JUGA:

Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS

Rekomendasi Saham Sektor Industri yang Berpotensi Cuan

Anomali Harga Saham GOTO: Ada Investor Beli di Harga Rp 431

Boy Thohir Tetap Bertahan di GOTO, Sementara William Tanuwijaya dan Andre Soelistyo Cabut

 


 

Hasan Zein menyoroti fakta bahwa GOTO masuk dalam deretan perusahaan besar yang sahamnya dipegang oleh investor strategis. Subco (Softbank), Taobao, ADIA (asing), dan Astra International (lokal) adalah beberapa di antaranya. Tokoh ternama seperti Agus Martowardojo dan Patrick Sugito Walujo juga memiliki posisi dalam kepemilikan saham GOTO. 

 

 

 

 

Hasan Zein mengapresiasi fundamental GOTO yang semakin kuat. Segmen e-commerce yang sebelumnya mengalami kerugian kini bertransformasi menjadi penyumbang laba bersih. Meskipun harga saham mungkin mengalami penurunan, manfaat jangka panjang dari pengendalian yang lebih baik tampaknya lebih bernilai.

 

Segmen on demand service (ODS) yang dikelola oleh Gojek menghadapi persaingan yang lebih ringan dibandingkan segmen e-commerce. Teritorial Indonesia, sebagai pasar yang luas dan menarik di Asia Tenggara, memberikan keuntungan bagi GOTO.

 

Meskipun GOTO belum memiliki dukungan pendanaan sehebat Grab, potensi pasar di Indonesia tetap menarik. Penurunan harga saham GOTO mungkin hanya faktor teknis, dan fundamental serta valuasi masih mendapatkan rekomendasi positif dari beberapa sekuritas. Bagi para investor, memahami dinamika ini akan menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang bijaksana.

 

KOMENTAR