Forum Rektor Indonesia Akan Gelar Konferensi Bulan Februari di UNHAS

Inakoran

Wednesday, 10-01-2018 | 01:57 am

MDN
Universitas Hasanuddin, Makassar [ist]

 

Makassar, Inako



Forum Rektor Indonesia (FRI) akan menggelar konferensi tahunan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 16-17 Februari 2018.

Konferensi tahunan itu akan diikuti oleh semua Rektor dari berbagai perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.

FRI, adalah lembaga normatif dan wadah komunikasi serta pertukaran ide, gagasan dan strategi antarpimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia yang memberikan alternatif solusi dan saran strategis kepada pemerintah dan masyarakat terkait dengan perkembangan, regulasi dan peningkatan pendidikan tinggi di Indonesia.

Tahun ini, para rektor sepakat memilih Unhas sebagai tuan rumah konferensi.



"Universitas Hasanuddin pada tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia 2018," kata Kepala Unit Humas dan Protokoler Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman di Makassar, Senin (8/1/2018).

Menurut Ishak, salah alasan pemilihan Unhas sebagai tuan rumah karena Kota Makassar merupakan salah satu destinasi pilihan para pencari ilmu untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Makassar juga merupakan salah satu kota yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia.

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu, Unhas juga telah dipilih untuk menjadi tuan rumah pada Konvensi Kampus XIII dan Temu Tahunan XIX FRI di Jakarta 2017, sejalan dengan terpilihnya Rektor Unhas sebagai Ketua FRI 2018 dan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai Wakil Ketua FRI terpilih 2018.

Kepala Sekretariat Rektor Unhas, Suharman Hamzah, ST MT PhD, mengatakan kegiatan tahun 2018 mengambil topik "Memperkuat Karakter Bangsa Dalam Menghadapi Disrupsi Peradaban" sebagai tema utama. Perumusan dan penentuan tema utama itu dilatarbelakangi oleh adanya rangkaian peristiwa yang melibatkan perguruan tinggi di mana ada dugaan bahwa kampus-kampus menjadi basis gerakan-gerakan yang disinyalir bersifat radikal dan kekirian.

 

KOMENTAR