Ganjar Bertekat Perluas Hilirisasi ke Sektor Perkebunan dan Kelautan
Jakarta, Inako
Tidak hanya sekadar janji kampanye, calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo telah menetapkan tekad kuat untuk memperluas program hilirisasi jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Menariknya, Ganjar tidak hanya mengarahkan fokusnya pada sektor pertambangan, melainkan juga berencana untuk membawa revolusi hilirisasi ke sektor perkebunan dan kelautan.
BACA JUGA: JK Ingatkan Jokowi, Visi Indonesia Emas 2045 Bakal Gagal Jika Pemilu 2024 Tidak Jujur
Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom minggu lalu, Ganjar dengan penuh semangat menyatakan, "Hilirisasi bukan lagi sekadar tentang nikel hari ini. Mengapa tidak kita ekspansi ke produk kelautan kita, maritim kita?" Upaya ini menunjukkan visinya yang jauh ke depan, melampaui pembahasan industri pertambangan yang sedang hangat.
Ganjar juga menyoroti potensi hilirisasi yang terpendam di sektor perkebunan, khususnya pada kelapa sawit. Selama ini, buah sawit hanya diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan biodiesel. Namun, menurut Ganjar, potensi sawit sebenarnya lebih besar dengan pengolahan menjadi produk farmasi dan kosmetik.
"Melalui hilirisasi, kita memiliki peluang emas di berbagai sektor yang harus segera kita eksplorasi. Jika tidak, kita akan terus menjadi pasar dan tidak pernah mencapai status pemain utama," tegasnya dengan keyakinan.
BACA JUGA: Berkunjung ke Pulau Mansinam Papua, Ganjar Pranowo Disambut dengan Meriah
Hilirisasi bukan hanya sebatas janji politik Ganjar Pranowo, tetapi juga menjadi fokus utama dalam visi dan misinya bersama Mahfud MD untuk Pilpres 2024.
Mereka berkomitmen untuk melakukan hilirisasi menyeluruh pada sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan. Transformasi ini diarahkan untuk menciptakan produk akhir bernilai tinggi, didukung oleh fondasi industri hulu dan kebijakan Teknologi Kebangsaan (TKDN).
Tak hanya itu, Ganjar dan Mahfud memiliki target ambisius, termasuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru, pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7 persen, dan pengurangan tingkat kemiskinan hingga 2,5 persen, bahkan hingga kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen.
BACA JUGA: Puan Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi Sampai Selesai
Dalam menyikapi ketidaksetaraan pendidikan, Ganjar dan Mahfud juga menetapkan komitmen untuk memastikan setiap keluarga miskin dapat menyekolahkan minimal satu orang anaknya hingga tingkat sarjana. Langkah ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan dan memberikan peluang yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ganjar Pranowo, dengan visi hilirisasi yang luas dan komprehensif, membuktikan bahwa kepemimpinannya akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, berdaya saing, dan adil
KOMENTAR