Ganjar-Mahfud Berkomitmen Hadirkan Kualitas Pendidikan Nasional Dengan Meningkatkan Kesejahteraan Guru

Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkomitmen mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional dengan meningkatkan kesejahteraan para guru, baik guru biasa maupun guru ngaji yang mengabdi di ribuan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia. Kesejahteraan mereka akan diperbaiki dengan memberikan insentif khusus kepada guru agama di Pondok Pesantren jika memenangkan Pilpres 2024.

Komitmen Ganjar-Mahfud didasari peran para guru yang sangat vital dalam merealisasikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh tanah air, guna menghasilka sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Jika terpilih, Ganjar-Mahfud berjanji akan mengangkat guru honorer, guru PPPK, dan guru swasta menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, gaji guru juga akan ditingkatkan hingga puluhan juta per bulan.

Komitmen Ganjar-Mahfud sejalan dengan penyataan pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing yang menyatakan bahwa guru harus dihargai, karena merupakan pembentuk karakter anak-anak Indonesia.

"Saya juga guru, saya dosen, tapi saya lebih senang dipanggil guru. Tapi saya kira ada suatu pandangan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya terus terang guru adalah pahlawan tetapi pakai jasa juga, tetapi jasa yang dihargai. Artinya atas dasar profesi kemampuan kita," kata Emrus kepada wartawan, Minggu (17/12).

Emrus yakin, peningkatan pendapatan para guru akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dan hal ini, sejalan dengan program unggulan Ganjar-Mahfud yang fokus pada peningkatan SDM unggul, yang menjadi faktor kunci dalam meningkatkan ekonomi.

"Saya pikir misalnya, Ganjar-Mahfud MD menawarkan peningkatan pendapatan daripada guru ini, otomatis mereka lebih fokus menyiapkan materi pelajaran," lanjut Emrus.

Ganjar mengaku prihatin terkait gaji guru di Indonesia. Seban, banyak pendidik yang penghasilannya di bawah Rp 1 juta per bulan. Menurut dia, idealnya para guru digaji pada kisaran Rp 30 juta per bulan, sehingga tak kalah dengan penghasilan para manajer di perusahaan-perusahaan besar.

“Gaji sebesar Rp 30 juta itu, berlaku untuk guru yang sudah beberapa tahun mengajar. Sementara untuk guru yang baru mengajar, pada tahun-tahun pertama bayaran yang layak adalah Rp 10 juta per bulan”, jelas Ganjar.

Kisaran perhitungan gaji yang layak, lanjut Ganjar, bukan asal sebut, tapi sudah diperhitungkan dengan cermat oleh ahli keuangan dan pakar pendidikan.