Gibran yang Muda dan Prabowo yang Berpengalaman, Bagaimana Keduanya Selalu Kompak dan Sejalan?
JAKARTA, INAKORAN.com - Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Minggu (20/10/2024) menandai awal baru bagi perjalanan bangsa ini.
Keduanya menghadapi tantangan besar dalam menjaga kekompakan, terutama karena perbedaan usia, latar belakang, dan gaya kepemimpinan yang kontras.
Namun, kekuatan sebuah pemerintahan terletak pada kemampuan para pemimpinnya untuk memanfaatkan perbedaan tersebut sebagai aset, bukan hambatan.
Prabowo, yang dikenal dengan pengalaman panjang di bidang militer dan politik, membawa stabilitas dan visi strategis yang sudah teruji.
Di sisi lain, Gibran mewakili generasi muda dengan semangat inovatif dan pendekatan yang segar, yang berpotensi menjembatani aspirasi kaum milenial dan Gen Z.
Baca juga: Tak Hadiri Pembekalan di Hambalang, Raffi Ahmad Jabat Posisi Khusus di Pemerintahan Prabowo
Kemampuan mereka untuk tetap kompak sangat bergantung pada bagaimana mereka membangun komunikasi dan kolaborasi yang solid, baik dalam perumusan kebijakan maupun eksekusi strategi yang diusung.
Salah satu hal yang akan menguji kekompakan keduanya adalah kemampuan untuk menyelaraskan visi "Indonesia Emas 2045," yang mencakup berbagai aspek penting, seperti memperkokoh ideologi Pancasila, reformasi birokrasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Visi ini membutuhkan pendekatan yang kolaboratif, di mana Prabowo bisa memimpin dengan kedewasaan dan kebijakan yang mantap, sementara Gibran mampu menarik aspirasi masyarakat muda dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat kinerja pemerintah.
Baca juga: Puan Tegaskan PDI Perjuangan Solid Dukung Pemerintahan Prabowo
Hubungan antara presiden dan wakil presiden sering kali diuji oleh perbedaan pandangan atau pendekatan dalam mengatasi krisis.
Oleh karena itu, penting bagi keduanya untuk menegakkan nilai-nilai transparansi dan kepercayaan satu sama lain.
Gibran, sebagai figur muda, mungkin akan menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan antara pengaruh Prabowo yang kuat dan aspirasinya sendiri.
Di sinilah komunikasi terbuka dan sikap saling menghargai akan sangat menentukan.
Prabowo, dengan latar belakangnya yang lebih senior, bisa memberikan ruang bagi Gibran untuk berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan inovasi dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai pasangan pemimpin, keduanya juga harus mampu meredam potensi gesekan politik internal dan menjaga stabilitas di dalam kabinet.
Baca juga: Kemenko PMK Pastikan efektivitas penyaluran bantuan sosial di tahun 2024
Prabowo telah mengindikasikan bahwa ia akan menunjuk figur-figur kunci dari berbagai latar belakang untuk mengisi pos menteri, termasuk tokoh-tokoh non-partai.
Keragaman ini bisa menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga harmonisasi, tetapi jika dikelola dengan baik, akan menjadi kekuatan besar dalam mencapai tujuan bersama.
Keberhasilan Prabowo dan Gibran dalam menjaga kekompakan akan tercermin dalam bagaimana mereka mampu menjalankan program-program prioritas, seperti swasembada pangan, pengembangan infrastruktur, serta penguatan SDM.
Baca juga: Pengamat: Prabowo Bawa Harapan Baru untuk Perlindungan PMI/TKI
Masyarakat Indonesia akan mengawasi bagaimana pasangan ini bisa bekerja sama dalam menjawab tantangan besar, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Jika kekompakan ini berhasil dipertahankan, Indonesia bisa melangkah lebih dekat menuju masa depan yang diimpikan, yaitu Indonesia Emas pada tahun 2045.
TAG#Presiden Prabowo, #Prabowo-Gibran, #Prabowo Subianto, #Gibran Rakabuming
182366047
KOMENTAR