Guru Ngaji Curhat ke Ganjar, Kartu Indonesia Sehat-nya Diblokir

Sifi Masdi

Monday, 01-01-2024 | 13:11 pm

MDN
Capres Ganjar Pranowo [inakoran/garvita tv]

 

 


 

Boyolali, Inako

 

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkapkan kisah seorang guru ngaji di Boyolali, Jawa Tengah,  yang menghadapi keterbatasan dalam mendapatkan layanan kesehatan karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang terblokir. Meskipun merupakan penerima manfaat KIS, guru ngaji tersebut tak dapat menggunakan kartu tersebut ketika sedang sakit karena permasalahan administrasi.

 

"Sang guru ngaji menceritakan bahwa saat dia sakit, jaminan kesehatannya diblokir. Akhirnya, beliau membuat testimoni tentang pengalaman tidak menyenangkan ini," ujar Ganjar saat bertemu dengan pengurus dan pimpinan Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo pada Minggu (31/12/2023).

 

BACA JUGA: Ganjar Tuding Pendukung yang Lari ke Kompetitor Lain Tak Punya Nyali

 

Dalam menghadapi permasalahan ini, Ganjar memperkenalkan solusi melalui program unggulan Ganjar-Mahfud, yaitu KTP Sakti. Dengan penuh keyakinan, Ganjar menyampaikan bahwa KTP Sakti dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan dari pemerintah.

 

 

 

 

"Jadi yang dapat jaminan seperti beliau tidak perlu repot nyimpen geg terus blokir. Wis digawe otomatis," ujar Ganjar, memberikan harapan baru bagi masyarakat yang memerlukan bantuan kesehatan tanpa hambatan administratif yang rumit.

 

BACA JUGA: Gelar Warung D3mokrasi, Diaspora Indonesia di Iran Deklarasi Dukungan untuk Ganjar-Mahfud

 

Selain itu, Ganjar juga memperkenalkan program unggulan lainnya, yakni pemberian dana insentif untuk guru keagamaan. Dengan anggaran mencapai Rp 4 triliun, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji dan sejenisnya. Ganjar menjelaskan bahwa kebijakan ini telah terbukti berhasil saat ia menjabat sebagai Gubernur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

 

"Kita sudah launching ya waktu Pak Mahfud di mana, Sabang. Kita melaunching bahwa seluruh guru agama, guru ngaji akan mendapatkan insentif karena praktek ini pernah kita lakukan waktu di Jawa Tengah," ungkapnya.

 

 

 

KOMENTAR