Harga Bawang Merah Rendah, Petani Bima Mengeluh

Inakoran

Wednesday, 07-03-2018 | 05:46 am

MDN
Petani bawang merah di Bima, NTB [ist]

Mataram, Inako –

Harga bawang merah di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam bulan terakhir anjlok. Keadaan itu membuat ratusan petani bawang merah di daerah itu mengeluh karena pendapatan mereka menurun.

"Ini mereka (petani, red) sampaikan ketika saya turun reses ke sejumlah sentra penghasil bawang merah di Kabupaten Bima," kata anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat Raihan Anwar, di Mataram, Senin (5/3/2018).

Dari keterangan petani, ujarnya, harga bawang merah di Kabupaten Bima bervariasi dimulai dari harga Rp 400 ribu per kuintalnya untuk kualitas terendah hingga Rp 1 juta untuk kualitas tertinggi. Namun, menurut petani harga tersebut belum bisa menutupi biaya produksi yang mereka harus keluarkan. Karena mahalnya harga obat-obatan dan pengeluaran lainnya.

"Ini yang belum ditemukan solusinya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," tuturnya.

Menurut Anwar, para petani bawang berharap pemerintah segera mencari solusi terkait permasalahan ini. Karena jika tidak segera diatasi mereka mengkhawatirkan akan terus merugi.

"Dilematisnya komoditi bawang merah ini masuk dalam katagori sayur-sayuran. Berbeda seperti jagung, padi dan kedelai yang memiliki harga pembelian pemerintah (HPP)," jelas Raihan.

Politisi dari Partai Nasdem ini menambahkan, tidak memungkiri selain ketiadaan HPP pada bawang merah. Anjloknya harga bawang merah di Bima, juga disebabkan banyak daerah lain yang sebelumnya tidak menanam bawang merah sekarang menanam bawang merah, seperti di NTT, Sulawesi, dan Kalimantan.

KOMENTAR