Harga Minyak Dunia Anjlok: Imbas Perlambatan Ekonomi AS dan China

Jakarta, Inakoran
Harga minyak dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa (11/3) pagi, melanjutkan tren penurunan sejak awal pekan. Pada pukul 06.12 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat di angka US$ 65,73 per barel, turun 0,45% dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level US$ 66,03 per barel.
Pelemahan harga minyak ini terutama dipicu oleh tanda-tanda perlambatan ekonomi di dua negara dengan konsumsi minyak terbesar di dunia, yakni China dan Amerika Serikat. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan energi global. Selain itu, kebijakan tarif AS yang dikhawatirkan akan semakin melemahkan permintaan turut menekan harga minyak.
BACA JUGA:
Harga Emas Antam Turun Rp 7.000: Selasa (11/3/2025)
IHSG Bertengger di Zona Merah, Melemah 1,44%: Selasa (11/3/2025)
Harga Minyak Dunia Turun: Usai Trump Tunda Penerapan Tarif
Harga Minyak Dunia Kembali Naik: Kamis (6/3/2025)
Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah juga terpengaruh oleh beberapa faktor bearish lainnya, seperti meningkatnya ketegangan dalam perang dagang global, rencana OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi, serta pembicaraan damai terkait konflik di Ukraina. Faktor-faktor ini mendorong para spekulan untuk memangkas taruhan bullish terhadap minyak Brent.
Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump menyatakan kepada Fox News bahwa ekonomi AS sedang memasuki periode transisi akibat kebijakan tarif yang diambilnya. Namun, ia menghindari memberikan proyeksi resesi.
Sementara itu, Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, pada Jumat pekan lalu mengungkapkan bahwa ketidakpastian ekonomi meningkat, sehingga The Fed tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait pemangkasan suku bunga.
KOMENTAR