Harga Minyak Dunia Turun: Usai Trump Tunda Penerapan Tarif

Sifi Masdi

Friday, 07-03-2025 | 09:25 am

MDN
Ilustrasi kilang minyak [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Harga minyak dunia mengalami penurunan dalam perdagangan Jumat (7/3) pagi, meskipun tetap stabil di kisaran US$ 66 per barel. Pada pukul 06.13 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat di angka US$ 66,27 per barel, turun 0,14% dibandingkan hari sebelumnya yang berada di US$ 66,36 per barel.

 

Pergerakan harga minyak belakangan ini dipengaruhi oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda penerapan tarif untuk sejumlah barang impor dari Kanada dan Meksiko selama satu bulan ke depan. Keputusan ini menimbulkan ketidakpastian di pasar energi, yang berujung pada volatilitas harga minyak.

 

Mengutip laporan Bloomberg, terdapat dua interpretasi utama mengenai dampak kebijakan tarif ini terhadap harga minyak. Pertama, ancaman tarif sebelumnya telah membuat beberapa analis mempertimbangkan kemungkinan penurunan harga minyak lebih lanjut, mengingat perang dagang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan energi secara global. Jika ketegangan dagang meningkat, permintaan terhadap minyak mentah bisa berkurang, yang berimbas pada tekanan harga ke bawah.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Antam Anjlok Rp 16.000: Jumat (7/3/2025)

Rekomendasi Saham Pilihan: Jumat, 7 Maret 2025

Harga Minyak Dunia Kembali Naik: Kamis (6/3/2025)

Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok: Imbas  OPEC+ Naikkan Produksi


 

Namun, di sisi lain, penundaan tarif impor juga bisa berdampak positif bagi harga minyak. Jika kebijakan ini meningkatkan permintaan minyak dari Amerika Serikat untuk menggantikan pasokan dari Kanada dan Meksiko, maka harga minyak dapat tetap stabil atau bahkan mengalami kenaikan.

 

Trump menyatakan bahwa kebijakan penundaan tarif ini berlaku untuk seluruh barang yang masuk dalam perjanjian dagang Amerika Utara, atau yang dikenal dengan USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), termasuk sektor energi. Hal ini membuat pelaku pasar terus mencermati perkembangan kebijakan perdagangan AS, karena setiap perubahan dapat memberikan dampak signifikan pada dinamika harga minyak dunia.

 

Di tengah ketidakpastian ini, para investor dan analis masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan tarif Trump serta bagaimana pasar energi akan merespons dalam beberapa minggu ke depan. Sementara itu, harga minyak diperkirakan akan tetap fluktuatif seiring dengan perkembangan kebijakan ekonomi global.

 

 

 

KOMENTAR