Hasil Survei: Warga ASEAN Memandang China Sebagai Mitra Terpenting di Masa Depan
Jakarta, Inakoran
Hasil sebuah jajak pendapat yang dilakukan pemerintah Jepang, yang dirilis Rabu (25/5) melaporkan, hampir setengah dari orang yang disurvei di Asia Tenggara memilih China sebagai mitra paling penting di kawasan itu di masa depan.
Berdasarkan survei, 48 persen responden dari 10 anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara memilih China. Survei itu memperlihatkan hasil yang tidak berubah dari survei terakhir pada fiskal 2019.
Ini menandai pertama kalinya Beijing menduduki peringkat pertama sejak Kementerian Luar Negeri memulai survei dalam format saat ini pada tahun fiskal 2015.
Hasil survei ini mencerminkan hubungan yang semakin baik antara China dengan ASEAN. China terus meningkatkan pengaruhnya di ASEAN melalui "diplomasi vaksin".
Dalam surveit itu, 56 persen responden memilih China, dan 50 persen memilih Jepang.
Survei itu dilakukan oleh sebuah firma riset pemasaran bernama Ipsos, yang berbasis di Hong Kong, yang ditugaskan oleh Kementerian Luar Negeri.
Ipsos melakukan survei secara online dan secara langsung pada bulan Januari, yang mencakup 2.700 responden, berusia usia 18 hingga 59 tahun, di semua anggota ASEAN.
Hingga Juni 2021, nilai kerjasama investasi antara China dan ASEAN tembus USD310 miliar atau setara Rp4.473 triliun. Sementara pendapatan bisnis di perusahaan China yang memiliki kontrak proyek di negara-negara ASEAN hampir mendekati USD350 miliar atau Rp5.064 triliun.
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, untuk Indonesia, investasi China akan diprioritaskan ke sektor mineral, energi terbarukan, dan ekonomi digital. Realisasi investasi China pada 2021 tercatat mencapai US$3,9 miliar, turun dari US$4,8 miliar pada 2020.
KOMENTAR