Ini Alasan BI Tahan Naik Suku Bunga
Jakarta, Inako
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate di level 6%. BI menyebut dengan bunga acuan tersebut maka bank tidak perlu menaikkan bunga.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan ketersediaan likuiditas perbankan cukup baik. BI menempuh strategi operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas.
Menurut Perry, likuiditas dilonggarkan bersama dengan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjadi upaya perbankan agar menaikkan kredit.
"Bagaimana kita membuat ramuan atau bauran dari kebijakan. Dengan ketersediaan likuiditas perbankan tidak mesti naikkan suku bunganya. Tahun ini kredit akan naik. Bagaimana kredit perbankan bisa tumbuh atau bahkan bisa lebih tinggi dari 12%," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
Perry menyebutkan operasi moneter dilakukan oleh bank sentral untuk menjaga ketersediaan likuiditas baik rupiah maupun valas.
"Kita meningkatkan ekspansi operasi moneter. Sehingga likuiditas perbankan itu akan meningkat, sehingga ini akan mendukung pembiayaan (kredit) dari perbankan," ujarnya.
Adapun operasi moneter yang akan dilakukan BI untuk menjaga ketersediaan likuiditas yakni dengan menyiapkan instrumen, frekuensi dan kesiapan term repo dan swap.
"Sejak Desember-Januari dan ke depan itu meningkatkan ketersediaan likuiditas. Kita perbanyak frekuensi volume term repo, swap valas, dan langkap dalam operasi moneter. Kita terus meningkatkan ekspansi operasi moneter," ucap Perry.
TAG#Bank Indonesia, #Suku Bunga, #Bank, #Bunga Acuan
188648568
KOMENTAR