Ini Dia Sejarah Hari Guru 25 November
Jakarta, Inakoran
Guru adalah satu-satunya profesi yang bisa melahirkan profesi lain. Guru bisa mencetak seseorang menjadi presiden, dokter, arsitek, pengacara atau wartawan. Namun, seorang wartawan, pengacara, arsitek, dokter atau presiden tidak bisa mencetak seorang guru.
Guru juga mendapat julukan klasik sebagai pahlawan, walau tanpa tanda jasa. Dan ada pula ungkapan yang mengeklaim bahwa seorang guru lebih baik dari dua buku.
Apapun predikat, yang kita berikan kepada guru, semuanya mau menegaskan bahwa guru itu profesi yang mulia di antara banyak profesi lain.
Hari guru ditetapkan dalam rangka memberi penghormatan khusus kepada para guru di seluruh tanah air.
Hari Guru Nasional memiliki sejarah yang Panjang dan jauh sebelum kemerdekaan. Pada zaman Hindia Belanda tahun 1912, terdapat organisasi guru yang dikenal dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini menjadi wadah para guru dalam memperjaungkan hak-hak mereka. Pada zaman itu, terdapat banyak lembaga pendidikan untuk mencetak guru.
Pada zaman Jepang (1943), Amin Singgih mendirikan sebuah organisasi bernama GURU di Jakarta. Jepang mengadakan pelatihan guru di Jakarta, secara teratur, yang diikuti para guru dari daerah-daerah di Indonesia.
Materi pelatihan mencakup: (1) Indoktrinasi mental ideologi "Hakko i-chiu" dalam rangka kemakmuran bersama di Asia Raya.
(2) Latihan kemiliteran dan semangat Jepang (Nippon seishin). (3) Bahasa Jepang dengan adat istiadatnya. (4) Ilmu bumi ditinjau dari segi geopolitik. dan (5) Olah raga, lagu-lagu dan nyanyian Jepang.
Setelah Jepang menyerah, para guru melangsungkan Kongres Pendidik Bangsa di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah tanggal 24-25 November 1945.
Kongres tersebut dipimpin oleh Amin Singgih dan Rh.Koesnan. Kongres tersebut melahirkan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak saat itu PGRI lahir sebagai wadah perjuangan kaum guru untuk turut serta menegakkan dan mempertahankan serta mengisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka.
Ada tiga tujuan PGRI: (1) Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia. (2) Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar kerakyatan. (3) Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru khususnya.
Pada tahun 1994, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November yang ditandai sebagai Hari Guru Nasional.
DIRGAHAYU HARI GURU 25 NOVEMBER 2022
TAG#hari guru nasional, #pgri, #guru, #pahlawan, #kongres, #surakarta
182204345
KOMENTAR