Jagoannya Dinilai Ambisius dan Kurang Paham Etika, Relawan Bala Gibran Jaksel Pindah Gerbong ke Ganjar-Mahfud

Timoteus Duang

Tuesday, 23-01-2024 | 11:05 am

MDN
Suasana deklarasi dukungan Relawan Bala Gibran pada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud DKI Jakarta, Senin (22/1/2024). FOTO: Garvita TV/Adik Saputra

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Ratusan relawan Gibran Rakabuming yang tergabung dalam kelompok Relawan Bala Gibran Jakarta Selatan mencabut dukungan pada pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

 

Sekelompok anak muda ini kemudian mendeklarasikan dukungan pada pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Deklarasi digelar di Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud DKI Jakarta, di Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Dalam deklarasi itu disebutkan, perpindahan dukungan, salah satunya terjadi karena Gibran dinilai terlalu ambisius dan kurang paham etika.

Baca juga: Usai Debat Cawapres, Relawan Bala Gibran Langsung Pindah Haluan Dukung Ganjar-Mahfud

“Pandangan terhadap Gibran, menyoroti kurangnya pemahaman tentang etika dan juga dilihat sebagai sosok yang terlalu ambisius,” demikian bunyi salah satu point deklarasi.

Kelompok relawan ini juga melontarkan kritik pedas pada Presiden Joko Widodo.

“Kritik terhadap Jokowi terfokus pada pandangan bahwa dia salah dalam mendidik anak-anaknya.”

Baca juga: Pakar Komunikasi Politik Nilai Gibran Tidak Menghargai Lawan Debat

Koordinator Direktorat Relawan Ganjar-Mahfud DKI Jakarta, Sereida Tambunan, menilai, kekecewaan para relawan pada pasangan Prabowo-Gibran merupakan suatu yang wajar.

Sereida menyoroti cara dan gestur Gibran dalam debat cawapres terakhir yang dinilai melecehkan dua lawan debatnya.

“Wajar sih kekecewaan (para relawan Bala Gibran) itu terjadi,” ungkap Sereida usai menerima deklarasi dukungan para relawan Bala Gibran.  

Baca juga: Kritik Gimmick Gibran, TPN Ganjar-Mahfud: Seharusnya Tunjukkan Anak Muda Punya Etika dan Sopan Santun

“Karena memang, jangankan mereka, kita aja yang dari pendukung Ganjar-Mahfud, melihat cara Gibran menjawab Prof. Mahfud dan Muhaimin Iskandar itu, sepertinya lebih kepada melecehkan.”

Sereida pun menilai, sikap Gibran dalam debat Minggu malam kemarin menunjukkan kualitasnya sebagai seorang cawapres yang lolos karena dinasti politik.

“Memang sih benar. (Tuduhan) Dinasti itu jadi benar. Karena ternyata anak Pak Presiden itu nggak berkualitas.”

“Sehingga yang dikatakan dinasti kan bisa dianya muncul tanpa kualitas, ya. Kalau dianya berkualitas, mungkin orang tidak melihat (mempermasalahkan) istilah dinasti itu,” pungkas Sereida.

 

KOMENTAR