Kain Jumputan Asal Empat Lawang Ikut Meriahkan Kriyanusa 2023

Sifi Masdi

Friday, 22-09-2023 | 16:26 pm

MDN
Ramaini, Pemilik Rumah Kain dari Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan [inakoran]

 


 

Jakarta, Inako

Dalam rangka mempromosikan dan mendorong kriya unggul, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kembali menggelar Pameran Kriyanusa 2023 dengan tema “Kriya Unggul, Indonesia Maju” pada 13 – 17 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

Ada beragam produk  UMKM milik pengrajin yang dipamerkan dalam event ini. Salah satunya adalah Kain Jumputan asal kabupaten Empat Lawang, Sumetera Selatan.

Ibu Ramaini dengan pelanggan saat di Pameran Kriyanusa 2023 di Jakarta Convention Centre [inakoran] 

 

BACA JUGA: Tugas Utama Pertiwi Indonesia Membina dan Memasarkan Produk UMKM

Pemilik usaha Rumah Kain, Ramaini, mengaku bangga bisa menjadi salah satu peserta dalam pameran Kriyanusa 2023 di JCC. Ramaini merupakan perwakilan dari Kabupaten Empat Lawang.

Ramaini bersama timnya menghadirkan kain jumputan dari pewarna alami. Diketahui kain jumputan terkenal karena proses pembuatannya yang melibatkan teknik penjahitan secara manual untuk menghasilkan pola-pola yang rumit dan indah.

Proses pembuatan kain jumputan dimulai dengan menyusun benang-benang warna-warni dalam pola-pola tertentu di atas kain yang telah dijalin.

Suasana Pameran Kriyanusa 2023 di Jakarta Convention Centre [inakoran]

 

BACA JUGA: Pedagang Kecil Resah, Omset Penjualan Turun Drastis  Gegara Kehadiran Bisnis Online

Menurut Ramaini, warna kain jumputan yang dibuatnya merupakan warna alam dari ekstrak  daun sahang. Langkah awal adalah merebus daun sahang selama satu jam, sehingga menghasilkan ekstrak dengan warna coklat  kehijauan. Kemudian, bahan jumputan yang telah diikat dengan cermat dicelupkan ke dalam ekstrak daun sahang, sehingga menghasilkan  warna alam.

 

 

 

Ia menambahkan keistimewaan dari daun sahang tak hanya terletak pada pewarnaannya. Sebelumnya dikenal sebagai rempah-rempah, buah sahang menjadi inspirasi untuk menciptakan warna alami. Tetapi karena jumlah buah sahang terbatas, maka kemudian pihaknya melakukan eksperimen dengan menggunakan daun sahang.

Penemuan ini baru terjadi beberapa bulan belakangan ini. Berkat penemuan ini, akhirnya daun sahang menjadi pilihan utama untuk pewarna alami di Kabupaten Empat Lawang. Apalagi pohon sahang banyak tumbuh di kabupaten ini.

Dalam pameran kali ini, Ramaini mengakui kehadiran kain jumputan yang terbuat dari  alam mendapat respon positif dari pelanggan. Ia mengakui respon positif ini membuktikan bahwa masyarakat semakin memilih warna alami yang ramah lingkungan. Produk dengan warna alami dalam pameran kali ini hampir habis terjual. Ia yakin pelanggan suka dengan kain dari warna alam dan ramah lingkungan.


 

Ibu Ramaini dengan pelanggan [inakoran]

 

Wanita asal Palembang  ini mengakui telah mengabdi pada dunia tenunan kain tradisional selama 12 tahun. Di satu pihak ia merasa ditantang untuk mempertahankan motif-motif tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, namun di lain pihak ia juga dituntut untuk berinovasi, sehingga tenunan yang dihasilkannya tetap kompetitif.

 

 

 

BACA JUGA: Pasar Tanah Abang Sepi, Menteri Teten Minta Rombak Regulasi Jualan Online

Kesungguhan dan dedikasi inilah yang membawanya Ramaini  ke Pameran Kriyanusa 2023, sebuah pengakuan atas keindahan dan keaslian karyanya. Dalam pameran ini, kain-kain buatan tangan Ramaini telah melewati kurasi ketat, memastikan bahwa yang dipamerkan adalah hasil karya otentik dan berkualitas.


Produk Impor

Dalam menghadapi pasar yang penuh dengan produk impor, Ramaini tetap memegang teguh kebanggaannya akan kearifan lokal. Dengan terus berinovasi dan memperkenalkan produk-produk alami, ia berupaya mempertahankan eksistensi kain tradisionalnya di tengah arus globalisasi.

Harga kain yang ditawarkan bervariasi, namun semuanya bernilai tinggi dalam keterampilan dan cinta yang diinvestasikan. Dari kain sintetis hingga kain alami, semuanya adalah buatan tangan, mencerminkan keahlian dan keindahan tradisional yang tak tergantikan.

Ramaini yakin bahwa kain jumputan berwarna alami dari Kabupaten Empat Lawang adalah simbol dari keindahan alam dan kearifan budaya. Sebuah karya seni yang tak hanya memikat mata, tetapi juga menyentuh hati, yang membawa pesan tentang pentingnya menjaga warisan nenek moyang sambil terus berkembang dengan kreativitas modern.


 


 

KOMENTAR