KemenKopUKM Dukung Pertumbuhan UMKM Ramah Lingkungan di Sektor Furnitur dan Kerajinan

Sifi Masdi

Wednesday, 28-02-2024 | 12:39 pm

MDN
MenKopUKM Teten Masduki meninjau Pamerang Kerajinan dan Furnitur di Tangerang, Selasa (27/2/2024)  [kemenkop]

 

 

 

 

Tangerang, Inakoran

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjukkan komitmen tinggi untuk mendukung pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ramah lingkungan, khususnya dalam bidang furnitur dan kerajinan. Hal ini disampaikan  oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam acara Annual General Meeting ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) di Tangerang, Selasa (27/2/2024).

Menteri Teten dengan Chairman of Council of Asia Furniture Associations (CAFA) Xu Xiangnan  dalam pameran Furnitur di Tangerang [kemenkop]

 

 

BACA JUGA:  KemenKopUKM Bersinergi dengan 15 Mitra LBH Daerah untuk Beri Bantuan Hukum bagi UMK

 

Berdasarkan riset KemenKopUKM dan UNDP tahun 2021, Teten Masduki menyampaikan bahwa 84 persen pelaku usaha, termasuk UMKM, menunjukkan minat terhadap bisnis ramah lingkungan. Sebanyak 58 persen dari mereka memulai bisnis dengan tujuan memperbaiki lingkungan, sementara 56 persen memproduksi pakaian, produk rendah karbon, dan berbagai inovasi untuk pengurangan limbah.

 

Menurut Teten, dukungan ini sangat penting mengingat kontribusi signifikan UMKM terhadap perekonomian nasional. Meskipun sektor furnitur mencatat kinerja yang baik pada 2021-2023 dengan total 2,8 miliar dolar AS dan menyerap 805 ribu tenaga kerja, sektor kerajinan masih perlu terus ditingkatkan.

Menterti Teten Masduki foto bersama dengan para peserta pameran Kerajinan dan Furnitur di Tangerang [kemenkop]

 

 

BACA JUGA: Kolaborasi KemenKopUKM-Dekranas Dorong Pertumbuhan Fesyen dan Agribisnis

 

Salah satu langkah konkrit yang diambil KemenKopUKM adalah pembangunan Rumah Produksi Bersama (RPB) untuk komoditas rotan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dan RPB di Labuan Bajo, NTT, untuk memproduksi bambu laminasi sebagai pengganti kayu. KemenKopUKM juga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah NTT dalam budidaya bambu di lahan seluas 100 ribu hectare.

 

Namun, Teten mengakui adanya kendala seperti jaminan ketersediaan bahan baku dan biaya logistik yang tinggi. Untuk mengatasi ini, dia mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari solusi.

 

Pemasaran juga menjadi fokus dengan KemenKopUKM memfasilitasi berbagai pameran industri seperti IFFINA, KRIYANUSA, IFEX, dan SAEXPO 2023. Selain itu, inisiasi pengembangan Indonesia Trading House (ITH) di China dan Singapura dilakukan untuk memperluas pasar internasional.

 

Teten mengungkapkan, "Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan bahan baku, memperkuat pasar dalam negeri, dan meningkatkan ekspor yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pendapatan daerah dan devisa negara.

 

 

 

 

 

Ketua Umum ASMINDO, Dedy Rochimat, menegaskan bahwa permintaan produk furnitur dan kerajinan ramah lingkungan di pasar internasional terus meningkat. Pada tahun 2022, permintaan furnitur ramah lingkungan mencapai 51,02 miliar dolar AS. Dedy berharap Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan dan produksi furnitur terbesar di dunia dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimilikinya.


 

Pameran Kerajinan dan Furnitur di Tangerang [kemenkop]

 

 

BACA JUGA: Presiden Jokowi Bantah Penghargaan Jenderal pada Prabowo Subianto Merupakan Transaksi Politik

 

Di akhir acara, Chairman of Council of Asia Furniture Associations (CAFA), Xu Xiangnan, menyatakan bahwa menjalankan usaha berkelanjutan menjadi keharusan untuk masa depan umat manusia. CAFA siap menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah, organisasi industri, dan perusahaan komersial untuk pertumbuhan bersama di kawasan Asia Pasifik.

 

Seiring dengan langkah-langkah nyata dan kerja sama antarstakeholder, KemenKopUKM berharap dapat memberikan dampak positif pada pengembangan UMKM ramah lingkungan di sektor furnitur dan kerajinan, menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam industri tersebut.



 

 

KOMENTAR