Kementerian PUPR Bersinergi dengan Gudang Garam  Bangun Jalan Tol Kediri – Tulungagung

Sifi Masdi

Thursday, 29-02-2024 | 09:22 am

MDN
Menteri PUPR Basuki menandatangani dokumen kerja sama Pembangunan jalan Kediri – Tulungagung antara Kementerian PUPR dengan dengan  PT Gudang Garam Tbk [pupr]

 

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin sinergi dengan PT Gudang Garam (Tbk), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam rangka pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 44,17 km di Provinsi Jawa Timur. Proyek ini, sebagai bagian dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), diinisiasi secara unsolicited oleh PT Gudang Garam (Tbk), menandai langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas dan perekonomian di wilayah tersebut.

Penandatanganan dokumen kerja sama [pupr]

 

 

BACA JUGA: Bank Dunia Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyampaikan apresiasi kepada PT Gudang Garam (Tbk) atas inisiatif pembangunan jalan tol yang dianggapnya sebagai keputusan bisnis strategis. Dalam acara penandatanganan perjanjian pada 27 Februari 2024, Menteri Basuki menyatakan bahwa proyek ini akan menjadi penghubung antara Tol Trans Jawa yang sudah beroperasi dengan Jalur Pansela (Pantai Selatan).

 

Proyek Jalan Tol Kediri – Tulungagung diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat. Terletak di kawasan potensial agroindustri dan sumber daya laut, jalan tol ini dianggap dapat mempercepat distribusi logistik, mendukung produktivitas industri, dan meningkatkan sektor pariwisata.

 

 

BACA JUGA: Dana APBN untuk IKN Sudah Terpakai Rp 68,6 Triliun: Apa Saja yang Dibangun?

 

Dalam upaya percepatan pembangunan, pemerintah memberikan dukungan teknis dan finansial melalui Kementerian PUPR. Dukungan teknis melibatkan Kementerian PUPR dalam hal perencanaan desain dan pemantauan proses pembangunan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Sementara dukungan finansial dikoordinasikan melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan kontribusi dari PT PII, Kementerian Keuangan.

 

 

 

 

Kepala BPJT Kementerian PUPR, Miftachul Munir, menjelaskan bahwa proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bertanggung jawab adalah PT Surya Sapta Agung Tol. Jalan Tol Kediri - Tulungagung akan memiliki dua lajur 2x2 dan empat simpang susun yang strategis.

 

BACA JUGA:  Bendungan Budong-Budong: Tonggak Sejarah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Barat

 

Pembangunan jalan tol ini direncanakan dimulai pada Kuartal 2 tahun 2024, dengan target beroperasinya akses Bandara Dhoho di Kediri pada Maret 2025. Sementara itu, main road yang menghubungkan Kediri – Mojo – Tulungagung diharapkan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2025.

 

Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, PT Gudang Garam (Tbk), dan pihak terkait lainnya, pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulungagung diharapkan tidak hanya menjadi proyek infrastruktur yang sukses tetapi juga membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur. Sinergi ini menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di wilayah tersebut.

KOMENTAR