Kemtan Lakukan Antisipasi Gejolak Harga Pangan Jelang Ramadhan

Inakoran

Thursday, 29-03-2018 | 23:08 pm

MDN
Ilustrasi bahan pangan [ist]

ong>Jakarta, Inako

Kementerian Pertanian (Kemtan) telah mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pangan dengan menggenjot produksi seperti pada tahun 2017.  Dengan demikian, panen bakal terjadi di berbagai titik. Selain itu, pemerintah menjadi kelancaran distribusi bahan pangan. Karena itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yakin tidak ada lonjakan harga pangan menjelang bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri tahun ini.

[caption id="attachment_24259" align="alignright" width="515"] Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman [ist][/caption]“Pada 2017 lalu, kita tahu harga pangan stabil. Bahkan, ada yang mengatakan paling stabil dalam 10 tahun terakhir. Begitu pun tahun ini, kami ingin lebih baik daripada tahun lalu. Itu mimpi kami," kata Amran usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan),  Rabu (28/3/2018).

Kesiapan itu dibuktikan dengan tersedianya stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Berdasarkan data PT. Food Station Tjipinang Jaya per 28 Maret 2018, stok beras mencapai 40.000 ton.

Direktur Utama PIBC, Arief Prasetyo Adi, mengatakan peningkatan stok beras di PIBC saat ini karena adanya panen raya yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sekitar 40 hingga 50 persen beras yang masuk ke Cipinang merupakan hasil panen Jawa Barat. Sementara, sisanya berasal dari Jawa Tengah.

Menjelang bulan puasa dan lebaran, PIBC membutuhkan pasokan beras 25.000 hingga 30.000 ton. Dengan jumlah itu, ia melanjutkan, PIBJ dapat mengantisipasi kekurangan stok atau bahkan melonjaknya permintaan.

 

 

 

KOMENTAR