Keren, Ganjar Suarakan Keprihatinan Orang-Orang Kecil di Panggung Debat Capres

Sifi Masdi

Thursday, 14-12-2023 | 16:16 pm

MDN
Capres Ganjar Pranowo saat debat Capres pertama di KPU [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Dalam sorotan Pemilihan Presiden yang semakin dekat, pasangan calon presiden nomor 3, Ganjar Pranowo, berhasil menarik perhatian dengan gaya uniknya di panggung debat.

Tidak hanya memberikan penampilan yang keren, Ganjar juga menyampaikan sejumlah cerita haru yang diambil dari pertemuannya dengan orang-orang kecil di berbagai wilayah yang telah dikunjunginya selama kampanye.

 

BACA JUGA: Pengamat Puji Terobosan Ganjar-Mahfud Terkait Pemberdayaan Umat

 

Ganjar dengan berani menyuarakan keprihatinannya terhadap masalah-masalah sehari-hari yang dihadapi oleh masyarakat di akar rumput. Lebih dari sekadar retorika, Ganjar membawa cerita nyata mengenai kesulitan makanan, pupuk, kesehatan, internet, dan masalah lainnya yang dialami oleh orang-orang kecil di Indonesia.

 

 

 

 

Pada panggung debat Capres, Ganjar mengungkapkan pengalaman kampanyenya yang dimulai dari ujung timur Indonesia, Merauke, Papua, hingga perjalanan Cawapres Mahfud MD di ujung barat, di Sabang, Aceh.

Dia menceritakan banyaknya ketidaksetaraan fasilitas di berbagai daerah, seperti di Papua, di mana ia bertemu dengan seorang pendeta bernama Leo yang harus menolong seorang ibu yang ingin melahirkan karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang memadai.

 

BACA JUGA:  Kecewa dengan Pernyataan Prabowo Terkait Isu Papua, TB Hasanuddin: Sebagai Menhan, Dia Buat Apa?

 

Sebagai tanggapan atas tantangan ini, Ganjar menyatakan tekadnya untuk membangun fasilitas kesehatan setingkat puskesmas di setiap desa di seluruh Indonesia.

"Kami akan bangunkan itu, satu desa, satu puskesmas, satu nakes yang ada," ujar Ganjar saat debat Capres di Kantor KPU, Selasa (12/12/2023).

Ganjar juga berbagi cerita tentang pertemuan Mahfud MD dengan para guru agama di Aceh. Dia menegaskan bahwa semua guru yang berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia Indonesia, termasuk guru agama, harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Ganjar menyampaikan, "Insentif kita berikan agar bisa mengajarkan budi pekerti luhur.”


Pengalaman kampanye Ganjar di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menjadi bagian penting dalam perjalanan emosionalnya. Ganjar mendengar aspirasi masyarakat di sana yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan dan akses internet yang terbatas, berbeda dengan kondisi di Pulau Jawa.

"Pak Ganjar, kenapa kami anak muda tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan, padahal itu hak kami. Kenapa kemudian kami mendapatkan kesulitan akses internet padahal kami butuh untuk belajar, tidak sama dengan yang di Jawa," keluh masyarakat NTT yang diutarakan ulang oleh Ganjar.

 

BACA JUGA:   Disentil Prabowo Soal Kelangkaan Pupuk di Jawa Tengah, Ganjar: Pikniknya Kurang Jauh

 

Dalam menjawab aspirasi ini, Ganjar mengumumkan komitmennya untuk memberikan akses internet gratis kepada siswa yang sedang bersekolah di NTT. "Internet gratis untuk siswa yang sedang bersekolah," tegas Ganjar.

Keputusan ini diharapkan dapat membawa kesetaraan akses untuk masyarakat NTT, sejajar dengan masyarakat di Pulau Jawa.

Dengan keprihatinan yang tulus dan solusi konkret, Ganjar Pranowo berhasil menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang pemimpin berkarisma, tetapi juga pemimpin yang memahami dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat kecil. Suaranya di panggung debat Capres tidak hanya memberikan warna, tetapi juga membawa makna yang mendalam dalam upaya menciptakan Indonesia yang lebih baik.


 

KOMENTAR