Ketua KPK Sebut Pemberantasan Korupsi Belum Efektif, Langsung di Depan Jokowi
JAKARTA, INAKORAN.COM
Di depan Presiden Jokowi, Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyebut pemberantasan korupsi di Tanah Air belum efektif.
Pernyataan ini disampaikan Nawawi dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Nawawi menyebut bahwa pemerintah memang sudah berupaya memberantas korupsi, di antaranya dengan membentuk KPK dan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
Namun usaha itu belum menunjukkan hasil maksimal, karena munculnya sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia kurang efektif.
Baca juga: Jika Menang Pilpres, Ganjar-Mahfud Akan Membentuk Kementerian Digital
“Sayangnya berbagai indikator menunjukkan kurang efektifnya pemberantasan korupsi di Indonesia,” ungkap Nawawi.
Salah satu indikator yang dimaksud adalah anjloknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Tahun 2022, IPK Indonesia turun dari 38/100 menjadi 34/100.
Senada dengan Nawawi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut, salah satu penyebab anjloknya IPK adalah revisi UU KPK tahun 2019.
Baca juga: Para Pakar Sambut Baik Wacana Ganjar Penjarakan Koruptor di Nusakambangan
Hal ini disampaikan Mahfud dalam pidato Hakordia beberapa hari lalu di Bandung, Jawa Barat.
Dalam berbagai kesempatan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD selalu menegaskan komitmen kuat mereka dalam upaya pemberantasan korupsi.
Terbaru, Ganjar Pranowo melempar wacana bakal memenjarakan terpidana korupsi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Wacana Ganjar ini disambut baik sejumlah pengamat dan pakar hukum.
TAG#Presiden Jokowi, #KPK, #Ganjar Pranowo, #Mahfud MD, #Ganjar Mahfud, #Ketua KPK
186952873
KOMENTAR