Kisah Guru Di Manggarai Bangun Yayasan Pendidikan Hingga Usia 40 Tahun (Bagian 1)

Hila Bame

Thursday, 24-11-2022 | 09:13 am

MDN
SMK Informatika St. Petrus Ruteng

 

Dirgahayu  Hari Guru 25 November 2022

 

Ruteng,Inakoran.com

Memasuki usia kepala  Empat bagi seorang manusia  merupakan usia yang sangat matang dan sangat dewasa  untuk menunjukan kemampuanya yang  mandiri ,Yayasan pendidikan katolik Nggoro Wahang Ruteng memasuki  usia ke-40 tahun  bertepatan pada hari Guru 25 November 2022.

Suatu hal yang luar biasa yayasan ini membangun dunia pendidikan di Manggarai.


BACA:  

Airlangga: Perkuat Ekonomi Kawasan Kurangi Ketimpangan Ekonomi Luar Pulau Jawa

 


Kala itu kabupaten Manggarai masih satu belum dibagikan menjadi tiga kabupaten ,hanya berawal dari  diskusi persahabatan  saat kuliah, Yayasan satu ini sudah berlang-lang buana di dunia pendidikan  Manggarai  dengan  banyak mencetak prestasi bagi peserta didik dan alumni yang sudah menjadi orang sukses  baik itu di pemerintahan ,sekolah,lembaga swasta ,lembaga pemerintah dan gereja  

Bagaimana kisahnya ?

Pada tahun  1980,sore itu di kota karang  Kupang ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kami berenam persis di depan bale-bale dibawah teduh nyiur daun lontar berdiskusi  bagaimana memberikan kotntribusi untuk  bumi nuca lale tercinta setelah menamatkan pendidikan di Universitas Nusa Cendana (Undana ) kupang.


‘’ Awalnya kami ber-enam ,sama-sama mahasiswa asal Manggarai saling berdiskusi bagaimana rencana  setelah tamat dari Undana “kata Bapak  Medardus Sambang ,SM Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Nggoro Wahang Ruteng.

 

Ke-enam sahabat karib putra Manggarai yang selalu menggunakan waktu luang untuk berdiskusi  terkait bagaimana membangun pendidikan di Manggarai yang pada akhirnya muara diskusi keenam pemuda ini yakni  sebagai wujud cinta bumi congka sae Manggarai  mereka sangat setuju jika  setelah  menamatkan pendidikan di Undana ,berencana membangun dunia pendidikan di Manggarai .

Selain dirinya ,Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Nggoro Wahang ini , menyebutkan lima teman lain yang intens berdiskusi saat itu diantaranya Bapak  Bernadus Pais Nasur,BA (almarhum) yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Nggoro Wahang yang pertama, Bapak Yoseph Bin Syukur,BA mantan Guru SMPS dan Kepala Sekolah SMPK St. Petrus Ruteng sekarang menjadi Pembina yayasan  Pendidkan Katolik Nggoro Wahang Ruteng ,Bapak Alex Makur,BA mantan ketua yayasan Pendidikan Katolik Nggoro Wahang Ruteng yang kedua,sekarang sebagai  Ketua Pengawas Yayasan Pendidkan Katolik Nggoro Wahang Ruteng sekaligus Ketua Komite SMPK dan SMK Informatika St. Petrus Ruteng.


Sementara dua teman lainya yang tidak berdiskusi serius terkait hal ini yakni  Bapak Didakus Edan dan Darius Nga “ hanya kami yang berempat yang ingin lebih serius  bangun pendidikan di Manggarai dengan mendirikan sebuah Yayasan pendidikan Katolik di Manggarai sebagai langkah awal agar bisa membuka sebuah sekolah ” Urai  Ketua  ketiga  Yayasan Pendidikan Katolik Nggoro Wahang Ruteng  biasa disapa Bapak Dus oleh Para guru SMPK dan SMK Informatika St. Petrus Ruteng.

 

Saat diskusi intens pada hari selanjutnya sebelum pulang balik  menuju tanah tercinta Manggarai,Almarhum  Bapak Bernadus Pais Nasur ,BA dipercayakan sebagai promotor dengan alasan Bapak Dus dan teman-teman yakin dan percaya bahwa Bapak Bernadus punya lahan di wilayah Rowang-Kota Ruteng  (kini jadi lokasi sekolah SMPK dan SMK Informatika St. Petrus Ruteng) dan bisa merangkul keluarga lainya agar bisa bergabung dalam membentuk sebuah Yayasan bersama  mendirikan sebuah sekolah sebagai bentuk sumbangsih dalam memajukan dunia pendidikan di Manggarai saat itu. (Bersambung)

 

Bangunan warga Cianjur, Jawa Barat  yang hancur akibat gempa, 5,6 SR pada 21 November 2022
 

 

KOMENTAR