Korsel Intensif Komunikasi dengan AS dan China Pasca Korut Hancurkan Kantor Penghubung
Seoul, Inako
Hubungan Korea Selatan (Korsel) dengan Korea Utara (Korut) di Semenanjung Korea semakin memanas setelah Korut memilih meledakkan kantor penghubung yang selama ini menjadi simbol rekonsiliasi lintas perbatasan antara kedua negara ini, Selasa (17/6/2020).
BACA JUGA: Perusahaan Terapkan 50% Karyawan Masuk Kerja di Era New Normal
Tidak lama setelah itu Korsel langsung mengadakan komunikasi intensif dengan Amerika Serikat (AS), China dan sejumlah negara lain. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Korsel.
"Pemerintah berkoordinasi erat dengan AS, China, dan negara-negara lain untuk mencegah memburuknya situasi lebih lanjut dan berbagi penilaian situasi saat ini," kata seorang pejabat kementerian.
BACA JUGA: Lawan AS, China Buka Pasar Keuangannya Senilai US$ 45 Triliun ke Investor Asing
Pemerintah AS pun tidak menunggu waktu lama untuk merespons peristiwa tersebut. Terkait dengan penghancuraan kantor penghubung, juru bicara Departemen Luar Negeri AS meminta Korea Utara untuk menahan diri dari "tindakan kontraproduktif lebih lanjut".
BACA JUGA: Sejumlah Klub Serie A Bersaing Ketat Mendapatkan ‘Wonderkid’ Argentina
Hal yang senada juga disampaikan Kementerian Luar Negeri China. China mendesak kedua negara untuk mengekang diri seraya menegaskan kembali komitmennya untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Seperti diketahui, penghancuran kantor penghubung dipicu oleh adanya rencana Korsel memindahkan pasukan ke kompleks industri yang berada di Kaesong dan Gunung Kumgang. Rencana tersebut membuat Korut marah.
TAG#Korea Selatan, #Korea Utara, #Kantor Penghubung, #Korsel, #Korut, #Amerika Serikat, #China, #Semenanjung Korea, #Inakoran.com
188642368
KOMENTAR