Lawan AS, China Buka Pasar Keuangannya Senilai US$ 45 Triliun ke Investor Asing

Beijing,  Inako

China membuka pasar keuangan senilai bernilai US$ 45 triliun bagi investor asing. Berita yang dilansir  People's Daily, bank sentral China baru-baru ini mengeluarkan lisensi kepada perusahaan kartu kredit AS, American Express, untuk beroperasi di China. Ini merupakan perusahaan kartu kredit asing pertama yang mendapatkan lisensi di Tiongkok.

BACA JUGA: Realme Jual Smartphone Super Murah di Indonesia

Langkah yang diambil pemerintah China justru terjadi di tengah Amerika Serikat (AS) secara sepihak aktif  menindak perusahaan-perusahaan China dan berusaha untuk menutup pintu ke pasar keuangan AS untuk investor China.

Menurut sejumlah pakar, inisiatif AS menindak perusahan China merupakan salah satu upaya untuk menahan laju pertumbuhan ekonomi China, setelah satu dekade terakhir hubungan kedua raksasa ekonomi itu mencapai titik nadir.

BACA JUGA: Direktur WHO Akan Berpidato di Universitas Tsinghua, China

Namun langkah sepihak AS justru dibalas China dengan langkah yang lain. China tidak melakukan serangan langsung. Mengutip berita yang dilansir People's Daily, Selasa (16/6), di tengah AS fokus pada penanganan masalah sosial, politik dan ekonomi dalam negerinya, China mempertahankan fokus pada jalur pembangunan jangka panjangnya meskipun ada banyak tantangan.

BACA JUGA:  Arab Saudi Mempertimbangkan Membatalkan Haji karena Pandemi coronavirus

Sekedar info, dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Sabtu (13/6) seperti dikutip Reuters, PBOC telah menyetujui lisensi untuk Express (Hangzhou) Technology Services Co yakni perusahaan kartu kredit patungan antara American Express dan LianLian DigiTech Co Ltd. Langkah itu mencerminkan China terus membuka industri keuangannya. Hal ini secara efektif membuka pintu bagi perusahaan AS ke pasar pembayaran China yang sangat besar, yang diperkirakan bernilai US$ 27 triliun.