Mahfud MD: Belum Mau Mundur dari Kabinet Karena Ingin Awasi Prabowo

Sifi Masdi

Wednesday, 24-01-2024 | 15:55 pm

MDN
Mahfud MD dan Prabowo Subianto [ist]

 

 

 

 

Jakarta, Inako

 

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, mengakui belum memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.

 

Pernyataan tersebut menunjukkan adanya pertimbangan yang matang dalam menjaga stabilitas politik, terutama mengingat posisinya sebagai menteri dapat menjadi "tersandera" ketika mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan visi-misi pasangan Ganjar-Mahfud yang didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.

 

BACA JUGA:  Ganjar Pranono Nyatakan Komitmen Selesaikan Masalah Papua Dengan “Dialog”

 

Dalam sebuah podcast 'Intrigue Rhenald Kasali' pada Selasa, 23 Januari 2024, Mahfud MD mengungkapkan bahwa keputusan mundur belum diambil karena menunggu keputusan strategis dari koalisi yang mendukungnya, terutama dari Megawati Soekarnoputri.

 

 

 

 

 

"Saya menunggu keputusan strategis menurut koalisinya Bu Mega saya harus apa. Saya nunggu Bu Mega," ujar Mahfud.

 

Salah satu pertimbangan Mahfud MD dalam mempertahankan posisinya sebagai Menko Polhukam adalah menjaga netralitas politik, terutama terkait rivalnya, Prabowo Subianto, yang juga belum mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.

 

BACA JUGA: Bakal Ajukan Pengunduran Diri dari Menko Polhukam, Mahfud: Saya Tidak Pernah Pakai Fasilitas Negara Saat Berkampanye

 

Mahfud berbicara tentang keterlaluan jika dia dan Prabowo mundur secara bersamaan, dan menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan di dalam kabinet.

 

"Saya juga menjaga, saya kan Menko, kalau Pak Prabowo enggak mundur, dia Menhan sekarang aja kan banyak tuh kalau dia ke daerah yang jemput pejabat-pejabat iya kan? Nah, saya ada disitu (di kabinet), saya nunjukkin saya enggak loh (dijemput pejabat)," ujarnya.

 

Mahfud MD menegaskan bahwa dia tidak akan berlebihan dalam interaksi di daerah-daerah yang dikunjungi, menjelaskan bahwa sebagai seorang cawapres dan Menko Polhukam, dia tidak pernah disambut oleh pejabat setempat.

 

Ia bahkan sudah memberikan arahan kepada stafnya agar tidak menghubungi pejabat daerah ketika berkunjung ke suatu tempat, guna menghindari kesan bahwa pejabat tersebut memiliki hubungan khusus dengannya.

 

BACA JUGA:  DPP Lembaga Veteran Republik Indonesia Beri Penghargaan Kepada Sukardi Rinakit dan Sucipto

 

Dengan pernyataan tersebut, Mahfud MD mencerminkan komitmen untuk menjaga stabilitas politik dan netralitas di tengah-tengah dinamika politik nasional. Meskipun belum mengambil keputusan final, pernyataan tersebut memberikan gambaran mengenai pertimbangan yang kompleks dalam menjalankan peran politiknya di dalam kabinet.



 

KOMENTAR