Masalah Gizi Buruk di Mamuju Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

Inakoran

Tuesday, 22-05-2018 | 02:24 am

MDN
Muhammad Arsyad (5) penderita gizi buruk di Dusun

Mamuju, Inako –

Masalah gizi buruk yang menimpah sejumlah warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat membutuhkan penanganan komprehensif dan melibatkan banyak pihak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Dr Hajrah As`ad mengatakan, ada banyak faktor penyebab terjadinya gizi buruk di daerah itu. Karena itu, kata Hajrah, penanganannya juga harus melibatkan beberapa instansi atau sektor terkait.

"Penanganan masalah gizi buruk di Mamuju harus dilaksanakan menyeluruh bersama semua pihak melibatkan lintas sektor pada masalah gizi akut pada anak contohnya dinas Pendidikan, mesti menyiapkan modul-modul sederhana modul sederhana untuk sekolah informal dalam upaya memaksimalkan pemberian air susu ibu (ASI)," katanya, di Mamuju, Minggu (20/5/2018).

Instansi yang perlu terlibat misalnya, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Dinas Pendidikan, perusahaan dan lembaga zakat.

"Dan Perusahaan, lembaga zakat, dan lainnya, dapat memberikan bantuan pangan lokal atau paket MP-ASI yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti, tepung ikan, telur, biskuit kaya gizi, dan lainnya, kepada anak," katanya.

Menurut dia, masalah gizi sangat terkait dengan ketersediaan makanan, kepedulian ibu pengetahuan dan ketrampilan ibu, dan sarana prasarana yang dimiliki keluarga.

Provinsi Sulawesi Barat berada yang dalam kategori akut-kronik perlu rekamendasi untuk penanganan masalah gizi akut sehingga juga butuh kampanye pemberian ASI yang optimal sejak lahir (IMD). ASI eksklusif, dan ASI sampai dua tahun. Edukasi pemberian MP-ASI yang berkualitas dengan sumber pangan lokai.

KOMENTAR