Menkeu: Saat Ini Indonesia Jadi Pasar Narkoba

Inakoran

Sunday, 21-01-2018 | 11:33 am

MDN
Menteri Keuangan Sri Mulyani [ist]

Jakarta, Inako

Jumlah penduduk yang banyak serta posisi Indonesia yang strategis membuat negara ini sekarang menjadi pasar narkoba bukan lagi sebagai tempat  transit bagi peredaran narkoba.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam mengomentari keberhasilan Ditjen Bea Cukai (DJBC) dan Badan Narkotika Nasional (BNN),  menggagalkan penyelundupan narkoba, di Jakarta, Jumat (19/1).

“Indonesia sudah jadi target market bukan lagi tempat transit karena ekonomi masyarakat Indonesia meningkat, kelas menengahnya tumbuh dan memiliki kebutuhan untuk leisure,” kata Sri Mulyani dalam konfrensi persnya.

Menurut Sri Mulyani, narkoba sendiri termasuk dalam underground economy atau kegiatan ekonomi yang tak terlihat sehingga transaksinya tak terdeteksi secara ekonomi.

Adanya peredaran narkoba di Indonesia, tutur Menkeu,  merupakan hal yang merugikan terlepas dari efeknya terhadap kesehatan. Sebab, masyarakat yang tertarik untuk membeli narkoba adalah masyarakat yang mampu secara ekonomi, tetapi membeli barang ilegal.

“Dia jelas menggerus daya beli masyarakat. Dengan dibelinya barang-barang ini, yang kemudian transaksinya tidak terekam sehingga di ekonomi kita, dia tidak terekam tapi valuenya yang ada,” jelasnya.

Seperti diketahui, selama bulann ini Ditjen Bea dan Cukai serta BNN berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis methamphetamine (sabu) seberat 40 kilogram di Aceh. Sabu dari Penang, Malaysia, ini dibawa melalui jalur laut. Petugas berhasil menyita 40 kilogram narkotika jenis sabu.

KOMENTAR