NasDem Tegaskan Surya Paloh Tetap Berkomitmen dan Konsisten Berada di Gerakan Perubahan

Aril Suhardi

Tuesday, 20-02-2024 | 10:43 am

MDN
Jokowi dan Surya Paloh [Foto: BBC]

 

Jakarta, Inakoran.com

Partai NasDem buka suara terkait pertemuan Ketua Umum Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Siar Anggreta Siagian menegaskan pertemuan itu tidak mengubah pendirian Surya Paloh pada gerakan perbuahan. Dia akan tetap konsisten berada pada gerakan ini.

“Kalau Pak Surya ini, sejauh ini tetap komitmen dan konsisten dalam gerakan perubahan,” terang Siar dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi, dikutip pada Selasa (20/02/2024).

BACA JUGA: Bertemu Surya Paloh, Jokowi: Itu Hal Biasa, Saya ingin jadi Jembatan untuk Semua

Siar menambahkan, pertemuan itu terjadi karena Surya Paloh memenuhi undangan makan malam dari Presiden Jokowi. Mungkin yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah tentang situasi negara ke depannya. Namun, menurut dia tidak ada yang salah dengan hal tersebut.

“Saya kira undangan yang disampaikan Presiden Jokowi ke Pak Surya undangan makan malam adalah untuk membahas negara, membahas situasi yang kiranya ke depan berjalan lebih kondusif. Saya kira tidak ada yang salah dengan silaturahmi, dan pertemuan itu tertutup, sah-sah saja,” kata Siar.

Diketahui, Surya Paloh datang ke Istana dan bertemu dengan Presiden Jokowi pada Minggu (18/02/2024) malam.

BACA JUGA: Pengamat Hukum Duga Ada Rancangan Jahat Rezim untuk Memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres

Pertemuan itu memunculkan spekulasi NasDem yang dinahkodai Surya Paloh akan bergabung dengan pemerintah yang baru.

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan hasil sementara real count Komisi Pemilihan Umum, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan pemilihan presiden dalam satu putaran.

Presiden Jokowi, yang sudah menjadi rahasia umum, mendukung pasangan Prabowo-Gibran dinilai hendak mengajak NasDem, yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 bersama PKB, PKS, dan Partai Ummat, bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

 

KOMENTAR