Nilai Indonesia Merdeka di tengah Pandemi Covid-19

Hila Bame

Wednesday, 19-08-2020 | 13:34 pm

MDN

oleh : Lily Tjahjandari Ph.D Pengajar Universitas Indonesia

 

Jakarta, Inako

 

Peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-75 pada tahun 2020 ini menawarkan atmosfir yang berbeda dari peringatan kemerdekaan dalam sejarah bangsa. 75 tahun adalah usia yang sangat matang untuk sebuah bangsa. Kita sudah jauh berjalan bersama sebagai bangsa sejak Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Banyak ujian telah terlewati dan dihadapi Indonesia.

Upaya menggagalkan semangat proklamasi kemerdekaan oleh pihak sekutu, peristiwa-peristiwa pemberontakan yang berupaya menggoyang keberadaan Pancasila sebagai dasar bangsa, pasang surut kondisi ekonomi, tak pernah menyurutkan tekad dan semangat bangsa untuk bersatu di bawah naungan NKRI. Kesulitan yang dihadapi bahkan menjadi dasar untuk menyerukan persatuan bangsa untuk bersama-sama hadapi masa-masa pahit, karena kita semua yakin akan kekuatan bersama.

Sanubari kita akan tersentuh saat kita saksikan putra-putri bangsa Indonesia mengupayakan beragam acara untuk menyambut peringatan kemerdekaan RI ke-75 di tengah masa pandemic covid-19. Berbagai komunitas menyajikan acara baik dalam bentuk webinar, talkshow, lomba, fashion show, pagelaran tari dan budaya, baik secara daring maupun pertemuan yang sangat terbatas untuk memperingati makna kemerdekaan.Upaya untuk menanggulangi covid19 sekaligus menjadi momentum perenungan saat memperingati makna akan kemerdekaan. Sesungguhnya upaya penanggulangan covid19 adalah tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa, ini adalah perjuangan kita sebagai penerus tongkat estafet kemerdekaan.

Upaya “Memeriahkan nilai merdeka” di tengah keterbatasan, bukan karena larangan ataupun himbauan suatu otoritas melainkan lebih berarti untuk menyelamatkan jiwa seluruh warga bangsa, agar korban tak jatuh lebih banyak lagi. Di sinilah makna perjuangan untuk bangsa sesungguhnya. Setiap masa dalam perjalanan bangsa terdapat kesulitan, namun kita selalu tertantang untuk mendapatkan solusi, juga untuk keselamatan bersama.
Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan media digital menjadi prasyarat utama dalam menyelenggarakan acara-acara kebudayaan maupun peringatan kemerdekaan secara daring. Hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi kita yang hidup dimasa industri 4.0 untuk dapat menjembatani berbagai kesulitan selama pandemi untuk tidak meninggalkan esensi peringatan kemerdekaan itu sendiri.

Kemudahan dan skill menggunakan teknologi dan media digital digunakan secara kreatif dan penuh inovasi untuk menyampaikan konten peringatan kebangsaan. Hal inilah yang patut mendapat acungan jempol oleh kita bersama. Keterbatasan bahkan menjadi celah untuk suatu inovasi untuk menyajikan acara melalui platform digital sekaligus mengusung konten perjuangan menghadapi pandemi adalah permasalahan bersama yang mensyaratkan persatuan.

Jiwa kebangsaan adalah sesuatu yang cair, yang perlu dipupuk dan dibina, sesuai konteks masa dan permasalahan yang melingkupinya. Upaya memupuk perasaan kebangsaan adalah tanggung jawab bersama warga bangsa, dan dengan adanya teknologi yang dapat menjembatani jarak dan keterbatasan secara fisik sesungguhnya gerbang komunikasi antar warga bangsa justru semakin terbuka lebar dengan dukungan teknologi digital. Tentunya hal tersebut menjadi modal utama untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan. Kondisi keprihatinan selama menghadapi covid-19 setidaknya mendapatkan kekuatan dan semangat untuk berjuang bersama warga bangsa berupaya bersama dalam bentuk ‘berbagi rasa’ melalui pertemuan dan acara secara daring.

Tak bisa lain, keberhasilan Indonesia 75 tahun kokoh berdiri sebagai bangsa yang merdeka memerlukan dukungan segenap jiwa Indonesia di manapun ia berada, untuk menyalakan semangat untuk berjuang bersama, menggalang kesadaran untuk berbagi dan gotong royong, merawat kesatuan dan persatuan bangsa demi masa depan NKRI.


KOMENTAR