Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.000/US$

Sifi Masdi

Friday, 12-04-2024 | 10:23 am

MDN
Rupaih Vs Dolar AS [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan, bahkan menembus angka Rp16.000 pada libur Lebaran 2024,. Ini merupakan sebuah fenomena yang cukup signifikan, mengingat terakhir kali nilai tukar mata uang Indonesia menembus level tersebut adalah pada Maret 2020.

 

BACA JUGA:  Lo Kheng Hong Siap Nikmati Miliaran Dividen Pasca-Lebaran

 

Berdasarkan data dari Google Finance, pada Kamis, 11 April 2024 pukul 19.00 WIB, rupiah berada di level Rp16.003,10 per dolar AS. Posisi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, Rabu, 10 April 2024, yang bertengger pada level Rp16.002.

 

 

 

Namun, jika kita melihat data Bloomberg pada perdagangan Jumat pekan lalu, 5 April 2024, rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,28% ke Rp15.848. Sementara itu, indeks dolar terpantau naik 0,11% ke level 104,010.

 

BACA JUGA: Tiongkok Kecewa Dengan Campur Tangan Jepang dan AS di Taiwan

 

Jika kita melihat ke belakang, berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat menembus Rp16.000 pada 3 April 2020. Saat itu, nilai tukar mata uang Indonesia menembus Rp16.300 per dolar AS.

 

Namun, pelemahan nilai tukar rupiah sudah lebih dulu terjadi pada Maret 2020. Pada 20 Maret 2020, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah berada di posisi Rp16.273 per dolar AS.

 

Pelemahan nilai tukar rupiah pada 2020 tersebut sempat membuat Presiden Joko Widodo turun tangan. Menurut beliau, sentimen pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia, membuat sektor keuangan di seluruh dunia mengalami guncangan dan kepanikan.

 

BACA JUGA: PT Adaro Energy Bakal Buyback Saham Senilai Rp 4 Triliun

 

Dengan demikian, pergerakan nilai tukar rupiah ini menjadi sebuah fenomena yang patut diperhatikan. Bagaimana respons pemerintah dan sektor keuangan terhadap kondisi ini akan sangat menentukan stabilitas ekonomi Indonesia di masa mendatang.

 

KOMENTAR